Kota Nanterre di pinggiran Paris, tempat penembakan seorang remaja oleh polisi, masih berada dalam keadaan tegang pada hari Rabu. Beberapa mobil terbakar dan tempat-tempat sampah terlihat terbalik di beberapa lokasi. Karangan bunga berwarna oranye dan kuning juga diikat ke tiang yang ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh remaja itu sebelum tewas ditembak oleh polisi.
Kematian remaja tersebut dan perasaan simpati yang meluas telah memicu kekhawatiran akan terjadinya aksi demonstrasi di seluruh negara. Bahkan bintang sepak bola terkenal, Kylian Mbappe, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga remaja tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut kematian pemuda itu sebagai sesuatu yang “tidak dapat dijelaskan dan dimaafkan”. Sementara itu, juru bicara pemerintah, Olivier Veran, mengumumkan bahwa polisi yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu telah ditahan.
Insiden pembunuhan ini juga berdampak pada kerusuhan di beberapa kota sekitar Paris. Menteri Dalam Negeri, Gerard Darmanin, mengatakan bahwa 31 orang telah ditangkap dan 25 polisi mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut. Selain itu, lebih dari 40 mobil juga telah dibakar.
Ketegangan ini dimulai dengan penembakan seorang remaja berusia 17 tahun yang bekerja sebagai petugas pengirim barang oleh polisi di pinggiran kota Paris pada hari Selasa. Tim kuasa hukum keluarga remaja tersebut menegaskan bahwa penembakan itu terjadi saat pemeriksaan lalu lintas rutin dan remaja tersebut menderita luka-luka akibat tembakan polisi.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan adanya dua polisi yang bersandar ke jendela mobil sebelah pengemudi sebelum mobil tersebut menjauh dan salah satu polisi menembak pengemudi. Mobil tersebut kemudian menabrak sebuah tiang di Lapangan Nelson Mandela, Nanterre.
Artikel ini diterjemahkan dari sumber asli bahasa Inggris: https://gdb.voanews.com/