Sebanyak 12 remaja dari kelompok motor atau gangster yang beberapa hari lalu melakukan pelecehan di beberapa wilayah Kota Banjarmasin diamankan Satreskrim Polresta Banjarmasin.
Kapolres Banjarmasin Kombes Pol Sabana A Martosumito mengatakan, 12 remaja yang ditangkap tersebut terdiri dari 10 laki-laki, 2 perempuan dan 3 diantaranya merupakan anak di bawah umur atau Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Sedangkan 9 orang lainnya merupakan orang dewasa, kata Kapolres saat memimpin konferensi pers di Mapolresta Banjarmasin, Kamis (26/10/2023) sore.
Ke-12 orang yang diamankan Satreskrim Polresta Banjarmasin tersebut antara lain berinisial AZ, AB, AM, AS, MP, SH, AA, MZ dan F.
Kelompok ini, kata Kapolri, bernama Pasber 027 yang didirikan pada tahun 2017 dan anggotanya lebih banyak dibandingkan yang diamankan. Mulai dari remaja hingga dewasa.
Bermarkas di pojok Pasar Sudimampir, Banjarmasin dan diketuai oleh seseorang yang kini mendekam di penjara.
Mereka beraksi bersama dan berkeliling dengan sepeda motor mencari lawan atau korban pada dini hari untuk menyakiti dan memukuli mereka.
“Mereka berjalan bersama mulai pukul 01.00 hingga 03.00 WITA sambil membawa senjata tajam dan melukai orang serta melakukan pengeroyokan,” jelasnya.
Kapolres mengatakan, pihaknya menangkap 12 orang tersebut setelah dikabarkan para korban beraksi di tiga lokasi pada Minggu (22/10/2023) yang diperkirakan merupakan hari terakhir.
Yakni di Kecamatan Banjarmasin Timur, Jalan Veteran, Pangambangan dan Kecamatan Banjarmasin Barat di Jalan Kuin Selatan.
“Saat itu anggota yang ikut ada 24 orang. Sedangkan yang ditangkap 12 orang dan sisanya masih dalam proses, sehingga ada kemungkinan yang ditangkap bertambah,” imbuhnya.
Hingga saat ini, para tersangka ABH masih ditahan dan proses hukum akan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang perlindungan anak dan peradilan anak.
Kemudian, remaja lainnya yang diamankan dikenakan pasal 351 dan 170 juncto 55 atau 56, ujarnya.
Atas ulah remaja di Banjarmasin tersebut, Sabana sapaan akrabnya mengaku sangat menyayangkan. Kendati demikian, pihaknya tetap bertekad memberantas hingga ke akar-akarnya bersama jajaran kepolisian.
Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi kelompok remaja seperti gangster yang muncul dan meresahkan.
“Jangan sampai Kota Banjarmasin yang sudah bersih, aman, indah dan nyaman menjadi kota menakutkan karena teror seperti ini,” tegasnya.
Orang nomor satu di jajaran Polresta Banjarmasin itu pun mengimbau para pengguna media sosial menghentikan segala kegiatan provokatif.
Seperti memberitahukan bahwa akan terjadi penyerangan malam ini di suatu lokasi tertentu di wilayah Banjarmasin.
“Kita diam saja, tidak perlu live,” imbuhnya.
Selain itu, Sabana secara pribadi meminta maaf kepada masyarakat karena beberapa hari lalu telah membuat masyarakat merasa tidak aman.
“Saya mohon maaf sebagai pemimpin karena tidak mampu memberikan rasa aman. Namun, kami terus melakukan segala upaya untuk terus memitigasi masalah ini. Artinya, dengan melakukannya dengan baik, cepat, tepat dan tuntas, secara profesional, katanya.
Ia pun berharap warga tidak lagi takut meninggalkan keluarga di rumah pada malam hari, jika ada keperluan.
“Jika ada yang mencurigakan segera lapor. Mulai dari RT, Kecamatan, menghubungi Babinsa Babinkamtibmas atau nomor saya langsung, tutupnya.