JD 12 – berita depok
Minggu, 19 Februari 2023, 20:00 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat melaksanakan Tasyakuran Ibadah Umroh di kediamannya, Jalan Ar Ridho 107, Kecamatan Cilodong, Minggu (19/02/2023). (Foto: Diskominfo).
berita.depok.go.id – Banyak hikmah yang dipetik Wali Kota Depok, Mohammad Idris selama menjalankan ibadah umroh ke Tanah Suci, Makkah sejak 6 Februari dan kembali ke Indonesia 14 Februari 2023, lalu.
Kiai Idris, sapaannya, pun berbagi cerita pengalaman spiritualnya, yakni lebih menerima segala keadaan dengan rasa syukur dan sabar.
“Alhamdulillah, perjalanan lancar, dengan liku-liku di dalamnya, siapa saja yang berangkat ke Tanah Suci tentu banyak yang didapatkan, keunikan-keunikan, cobaan, dan hambatan-hambatannya,” kata Kiai Idris di sela-sela Tasyakuran Ibadah Umroh di kediamannya, Jalan Ar Ridho 107, Kecamatan Cilodong, Minggu (19/02/23).
“Maka itu lah kita diajarkan oleh Allah SWT makna dan esensi kehidupan, bahwa semuanya tidak mulus, tidak sukses,” ujarnya.
“Ada kondisi-kondisi yang harus diperjuangkan untuk bisa lepas dari yang kita hadapi saat ini,” sambungnya.
Kiai Idris pun menceritakan, keberangkatan dirinya ke Tanah Suci karena menunaikan nazar dari istri, Bunda Elly Farida yang jika sembuh dari sakit, akan melakukan ibadah ke Tanah Suci, namun dengan syarat didampingi oleh suami.
“Berangkat umroh ini nazar Bunda Elly kalau sembuh dari sakitnya kemarin, selamat, aman, nyaman dari proses operasi, maka beliau akan berangkat umroh, tetapi dengan syarat didampingi suaminya,” ungkap Kiai Idris
“Begitu ceritanya kita berangkat umroh, kami berangkat bersama birokrat lain, ada delapan pasang dengan saya,” katanya.
Selain itu, Kiai Idris juga menyampaikan, sebagai hamba-hamba Allah SWT, hendaknya melakukan sikap yang proaktif.
“Hamba yang proaktif tidak bisa diartikan nrimo (menerima), pasrah, tawakal, ada unsur ikhtiar, kerja keras, dan setelah itu merupakan urusan Allah SWT,” katanya.
Tentunya, lanjut Kiai Idris, yang patut menjadi manusia-manusia proaktif ini ialah para birokrat, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Proaktif itu kata kuncinya, sensitif dan inisiatif, kita harus memiliki sensitivitas, bagaimana kondisi di Makkah, Madinah, crowded-nya, lalu bagaimana Depok dan lain sebagainya,” tuturnya.
Lalu, ujar Kiai Idris, sensitivitas tanpa inisiatif akan mandul. Oleh karena itu, imbuhnya, semua ASN harus melakukan inisiatif sebelum orang lain meminta.
“Menjadi pelayanan masyarakat harus begitu, maka jadilah hamba-hamba Allah SWT yang proaktif, sensitif dan inisiatif,” tandas Kiai Idris. (JD 12/ED 01/EUD03)