Presiden Joko Widodo mengatakan langkahnya mengundang ketua umum partai koalisi ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam, bukan bentuk politik “chawe-cawe”.
“Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi, kenapa cawe-cawe. Diskusi, saya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe,” kata Presiden Jokowi di sela-sela kegiatannya mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah. pusat, di Jakarta, Kamis
Jokowi menegaskan, urusan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024 adalah ranah partai politik atau gabungan partai politik.
Namun, sebagai pejabat publik yang juga pejabat politik, menurutnya sah-sah saja mengundang ketua umum partai koalisi untuk berdiskusi.
“Kalau mereka undang saya, (atau) saya undang mereka tidak masalah. Apa konstitusi yang dilanggar di sana? Tidak ada. Harap dipahami bahwa saya politisi sekaligus pejabat publik,” ujarnya.
Jokowi juga ditanya soal isi pertemuan dengan ketua umum partai politik saat itu. Menurut Jokowi, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan selama 3 jam itu.
“Banyak yang harus dibicarakan. Wong 3 jam itu banyak,” ujarnya.
Disinggung apakah pertemuan itu membahas potensi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, Jokowi mengatakan semuanya dibahas.
“Semuanya sedang dibahas. Utamanya terkait politik tentang negara ke depan, tantangannya apa. Semua itu butuh kepemimpinan nasional yang kuat yang dipercaya masyarakat, internasional, dan investor,” ujarnya.