JAKARTA, KOMPAS – Penantian selama 23 tahun, PSM Makassar akhirnya bisa mengakhiri penantian juara Liga Indonesia dengan menjadi juara Liga 1 BRI 2022-2023. Kepastian gelar juara liga untuk kedua tim “Juku Eja” dipastikan usai menumbangkan Madura United 3-1 pada laga pekan ke-32, Jumat (31/3/2023), di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur.
Meski musim ini masih tersisa dua pertandingan, 72 poin yang diraih PSM tak bisa lagi dikejar oleh Persib Bandung di peringkat kedua. Sementara itu, tim “Maung Bandung” tumbang 0-2 dalam duel klasik melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Dengan hasil itu, Persib hanya akan mengumpulkan maksimal 68 poin di tiga laga tersisa.
PSM terakhir menjuarai Indonesia pada edisi 1999-2000. Saat itu, Kurniawan Dwi Yulianto dan kawan-kawan mengalahkan Pupuk Kaltim Bontang 3-2 di laga puncak.
Baca juga: Mengenang PSM Makassar, Juara Liga Indonesia 2000
Setelah merebut gelar liga utama di era unifikasi Liga Indonesia yang dimulai pada 1994-1995, PSM empat kali harus puas menempati posisi kedua. Hasil tersebut terjadi pada musim 2001, 2003, 2004 dan 2018.
Raihan gelar juara Liga 1 disambut gembira oleh seluruh pemain PSM Makassar usai pertandingan yang tidak dihadiri penonton tersebut. Mendengar wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit akhir, seluruh pemain PSM berlari ke lapangan.
Pelatih PSM Bernardo Tavares, sembari mengenakan bendera Portugal, memeluk satu persatu pemainnya di garis tengah. Menurut Tavares, kunci kemenangan PSM adalah kerja keras para pemain dan staf pelatih, dengan dukungan tak kenal lelah dari seluruh suporter.
“Setelah 23 tahun tanpa menjuarai liga, akhirnya kami bisa mengakhiri penantian ini. Musim lalu, PSM nyaris terdegradasi, namun situasi sulit ini membentuk karakter kuat tim ini,” kata Tavares dalam wawancara pasca pertandingan.
Baca juga: Laga Klasik Ditunda, Peluang Persib dan Persija Juara Semakin Sulit
Selain mengakhiri paceklik trofi liga, Juku Eja juga memastikan juara Liga Indonesia tetap didominasi oleh tim-tim di luar Pulau Jawa. Dua musim sebelumnya, 2019 dan 2021-2022, gelar juara dipegang oleh Bali United.
Berkat hasil positif di markas Madura, PSM tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di putaran kedua musim ini. Rekor tersebut terdiri dari 11 kemenangan dan satu hasil imbang. PSM pun menegaskan bahwa mereka layak menjadi tim terbaik di Liga 1 musim ini. Mereka adalah pemimpin klasemen di akhir babak pertama.
Tak ayal, Juku Eja menjadi tim ketiga di era Liga 1 sejak dimulai pada 2017 yang mampu mempertahankan status pemuncak klasemen di tengah musim, dengan menutup musim sebagai juara. Sebelumnya prestasi ini dibukukan oleh Bhayangkara FC pada musim 2017 dan Bali United pada edisi 2019.
Setelah 23 tahun tanpa memenangkan liga, kami akhirnya bisa mengakhiri penantian ini. Musim lalu, PSM nyaris terdegradasi, namun situasi sulit ini membentuk karakter kuat tim ini.
Hingga pekan ke-31, PSM memimpin klasemen total selama 11 pekan. Anak-anak Tavares mulai merasakan posisi teratas di minggu ke-12. Setelah terdesak dari posisi puncak dan bergelut di posisi tiga besar, PSM tak tergoyahkan di peringkat pertama sejak pekan ke-24.
Menang cepat
Prestasi positif PSM atas Madura dipastikan lewat dua gol cepat di 10 menit pertama babak pertama yang diborong gelandang serang impor, Wiljan Pluim. Gol itu tercipta lewat dua peluang pertama PSM, tim berusia 107 tahun, di Ratu Pamelingan.
Pada gol pertama yang tercipta di menit keempat, Pluim menyontek bola hasil dari proses transisi serangan cepat PSM yang diinisiasi winger, Yance Sayuri. Enam menit kemudian, kapten PSM Pluim mencetak gol ke-10 musim ini dengan sundulan setelah menerima umpan Yance dari sepak pojok.
Setelah gol itu, PSM menerapkan blok pertahanan rendah dengan lima pemain bertahan di barisan. PSM memanfaatkan duet Sayuri, Yance dan Yakob, di kedua sayap untuk memulai serangan balik. Dalam skema bertahan, Tavares hanya menugaskan Pluim dan Everton Nascimento untuk bertahan di zona permainan Madura.
Selain menumpuk pemain di zona pertahanannya sendiri, kiper Reza Pratama juga tampil apik. Hal itu ditunjukkan salah satunya dengan menepis sundulan penyerang Madura, Beto Goncalves, di depan gawang pada menit ke-15.
Baca juga: Kapan PSM Makassar Pastikan Juara Liga 1 2022-2023?
Saat babak kedua baru berjalan tiga menit, Juku Eja semakin mempertegas keunggulannya dengan mencetak gol ketiga melalui tembakan jarak jauh gelandang Kenzo Nambu. Gol tersebut berawal dari kepiawaian Nambu mencuri bola dari penguasaan gelandang bertahan Madura, Zulfiandi, kemudian melihat posisi kiper Rendy Oscario yang terlalu jauh dari gawang.
“Laskar Sape Kerrab”, demikian Madura disapa, mencetak gol hiburan lewat sundulan gelandang asing Hugo Gomes memanfaatkan umpan Lulinha pada menit ke-51. Itu adalah gol keenam Gomes musim ini.
Kemenangan atas Madura membuat PSM mampu membalas kekalahan di pertemuan pertama musim ini dengan skor 0-1. Selain itu, PSM juga semakin menegaskan bahwa mereka adalah tim yang mampu menjaga fokus saat meraih kemenangan terlebih dahulu.
Dari 32 pertandingan, mereka mencetak gol lebih dulu dari lawannya dalam 24 pertandingan. Dari total jumlah duel, PSM meraih 21 kemenangan dan hanya tiga kali bisa menyamakan kedudukan.
Baca juga: Kelelahan Membayangi Tren Positif PSM
“Kami bersyukur bisa mematahkan penantian juara. Ini hasil kerja keras seluruh pemain yang menjalankan setiap instruksi yang diberikan pelatih dengan maksimal,” kata Yakob.