TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, usulan penambahan kuota jemaah haji untuk Indonesia saat ini masih dibahas oleh Menteri Urusan Haji dan Umrah. Bila ada kuota yang tidak terpakai, maka akan diprioritaskan untuk jemaah haji Indonesia.
Informasi tersebut adalah satu dari sekian banyak oleh-oleh dari Menteri Agama RI yang baru saja menyelesaikan kunjunganya ke Arab Saudi dalam rangka pengecekan persiapan penyelenggaraan haji 2023, Selasa (14/3/2023).
Gus Yaqut mininjau persiapan layanan haji 2023 dan bertemu dengan Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi Arabia Tawfiq F Al Rabiah.
Ikut mendampingi, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, serta Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz. Ikut juga, Jubir Kemenag Anna Hasbie.
Dijelaskan Menag, sejauh ini masih on the track. Pihaknya juga menympaikan permohonan ke Menteri Haji Arab Saydi Saudi untuk membuka fastrack selain di Jakarta.
Oleh-oleh lainnya, erkait penambahan kuota petugas haji 2023. Menag menegaskan bahwa Arab Saudi telah menyetujui usul Indonesia untuk menambah kuota petugas. Ini diajukan untuk kepentingan melayani jemaah lansia. Karena penyelenggaraab haji 2023 adalah haji ramah lansia sehingga perlu ada petugas khusus.
Menurut Menag, nantinya akan ada tahapan seleksi dan pelatihan khusus bagi para petugas dalam penanganan lansia. Mekanisme dan regulasinya akan diatur Ditjen PHU.
Hal siginifikan lain yang dibahas di Arab Saudi terkait penambahan layanan sanitasi atau toilet untuk penyelenggaraan haji 2023. Selama ini, layanan toilet dinilai masih sangat terbatas sehingga jemaah sering antre. Dijelaskan Menag, sudah ada penambahan toilet baru yang dibangun. Hal ini akan membantu memotong lamanya antrean terutama untuk jemaah perempuan dan lansia. (*)
Pewarta | : Imam Kusnin Ahmad |
Editor | : Bambang H Irwanto |