POJOKSATU.id, KOTA BEKASI – Puluhan jemaah umroh asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terlunta-lunta di penginapan yang berada di Bekasi Timur.
Mereka dijanjikan berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah umroh di bulan suci Ramadhan. Tapi hingga hari ini, Minggu, 26 Maret 2023, mereka belum berangkat.
Berdasarkan informasi yang diterima Pojoksatu.id bahwa para jamaah dijanjikan oleh pihak agensi berangkat ke tanah Suci pada tanggal 10 Maret kemarin.
Salah satu calon jemaah umroh, Riyadi Kusmadani menjelaskan para jemaah sudah membayarkan uang kepada seseorang bernama Erna, yang mengaku sebagai marketing dari biro travel PT Rihlah Assofa Amanah.
Para calon jemaah umroh membayarkan kewajiban untuk berangkat ke Tanah Suci bervariatif mulai dari Rp34-35 juta.
BACA JUGA: Kerugian dari Penipuan Travel Umroh di Bogor Rp1,8 M
“Awalnya saya dan para jemaah dijanjikan oleh Ibu Erna asal Pemangkat untuk berangkat tanggal 10 Maret, dari Pontianak ke Jakarta, Jakarta ke Jeddah,” kata Riyadi Kusmadani.
Namun, hingga beberapa hari mereka tak kunjung diberangkatkan ke tanah suci.
Sebelum ke penginapan di BTC, terlebih dahulu ditempatkan di tempat penampungan TKI di wilayah Bekasi.
“Berangkat pertama di hari keempat di hari Senin saya 20 orang sama jemaah, 16 jemaah tinggal datang kami di Bekasi saya dan kawan-kawan habis di Bandara menunggu di Bandara untuk dijemput ada sekitar 4 sampai 5 jam menunggu di Bandara,” ucap dia.
“Habis itu kami di Bandara dibawa ke Bekasi, kemudian dibawa ke tempat pelatihan TKI saya tidak tahu di mana kampungnya itu,” sambung Riyadi.
BACA JUGA: Polresta Bogor Kota Ungkap Kasus Penipuan Berkedok Travel Umroh
Riyadi mengaku sudah mengontak PT Rihlah Assofa Amanah.
“Mereka bilang tidak ada kerja sama dengan ibu Erna dan Firman,” kata dia.
Mereka dijanjikan kembali untuk berangkat ke Tanah Suci pada tanggal 23 Maret 2023. Akan tetapi, hingga sampai saat ini belum kunjung ada kejelasan terkait keberangkatan itu sendiri.
“Datang lagi si Firman ke tempat kami mengobral janji yang manis, katanya Insya Allah tanggal 23 tapi sampai sekarang tidak berangkat. Kemudian janji lagi tanggal 25 berangkat, tapi malam ini Firman berjanji mau datang ke tempat penginapan kami dia tidak datang. Firman itu adalah pengecut dan penipu, saya merasa dia penipu,” tegas dia.
Padahal, masih kata Riyadi, sebagian calon jemaah umrah telah membayar biaya tersebut sejak sebelum pandemi Covid-19.
Riyadi menuturkan, sampai tiba di Jakarta para calon jemaah Umrah itu belum memegang visa umroh.
“Katanya visa sudah diurus sampai sekarang paspor sudah ada tapi tidak ada visa. Gak pegang visa umroh,” tegas dia.
Para calon jemaah umroh masih menunggu itikad baik dari biro perjalanan untuk mengembalikan uang dan dipulangkan ke Kabupaten Sambas.
“Kalau saya ingin pertama ingin pulang kalau bisa secara kekeluargaan pulangkan uang kami. Kalau tidak bisa mungkin lapor ke polisi,” demikian kata dia. (Adika Fadil/Pojoksatu)