Menyambut Hari Pendidikan Nasional 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong menjalankan program pengenalan situs dan cagar budaya kepada pelajar di Kabupaten Tabalong. Agenda rutin tahunan Disdikbud Tabalong ini dilakukan agar anak-anak setempat lebih mengenal situs dan cagar budaya di daerahnya masing-masing.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong memperkenalkan cagar budaya makam Gusti Buasan dan situs cagar budaya Gua Batu Babi kepada 80 siswa SMP di Kabupaten Tabalong Kamis (4/5/2023).
Ke-80 siswa SMP tersebut masing-masing terdiri dari 20 siswa dari SMP Negeri 1 Muaraharus, SMP Negeri 1 Kelua, SMP Negeri 1 Pugaan dan SMP Negeri 1 Banua Lawas.
Kunjungan pertama rombongan ke makam Gusti Buasan yang terletak di Lampahungin, Desa Bongkang, Kecamatan Haruai, kemudian dilanjutkan ke Gua Batu Babi di Desa Lumbang, Kecamatan Muara Uya.
Tampak puluhan putra putri wilayah selatan Tabalong sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Guru SMP Negeri 1 Banua Lawas, Ahmad Baikun juga menyambut baik dan mendukung program pengenalan situs dan cagar budaya di Tabalong. Ia berharap program ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya karena dinilai dapat membantu mahasiswa mengembangkan ilmu sosialnya.
“Khususnya bagi kami di Kabupaten Tabalong, para siswa bisa lebih mengenal situs budaya yang ada di Kabupaten Tabalong, dan kedepannya lebih bisa melestarikan situs budaya tersebut.” ujar Ahmad Baikuni, guru SMP N 1 Banua Lawas.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong, Rahmanto menyatakan melalui program ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong ingin memperkenalkan situs dan cagar budaya yang ada di Tabalong karena selama ini yang dipelajari siswa di kelas hanyalah situs nasional dan budaya. warisan.
“Makanya dalam hal ini kita kembangkan sejarah agar bisa diketahui lebih luas agar anak-anak ini juga mengenalkan teman sebayanya yang tidak terdaftar atau tidak mengikuti kegiatan ini.” kata Rahmanto, Kepala Dinas Kebudayaan Disdikbud Tabalong.
Pada tahun anggaran 2023, program pengenalan situs dan cagar budaya di Kabupaten Tabalong menargetkan 14 sekolah atau 280 siswa. Pengenalan situs dan cagar budaya dilakukan secara bergantian mulai 2 hingga 4 Mei 2023.
Sebagai informasi, makam Gusti Buasan yang dikunjungi mahasiswa adalah makam salah satu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, kelahiran Desa Pulau, Kecamatan Kelua, 1849. Dikisahkan Gusti Buasan bertempur dengan Penghulu Rasyid saat pertempuran di Tanjung, 17 hingga 19 Agustus 1860, kemudian ia menjadi pemimpin pasukan gerilya di wilayah utara Tabalong dari tahun 1865 hingga 1904.
Gua Batu Babi merupakan situs cagar budaya pertama di Kalimantan Selatan yang didirikan pada tahun 1996 setelah dilakukan penggalian oleh Badan Arkeologi Nasional. Berdasarkan hasil penggalian tersebut ditemukan jejak-jejak sejarah manusia purba yang hidup pada Zaman Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah, yaitu Homo sapiens ras Austro Melanesoid dengan ciri fisik tubuh besar dan berkulit hitam. Jejak sejarah yang ditemukan pada masa itu berupa sisa-sisa tulang, alat serpih, kapak genggam, dan kapak lonjong, serta jejak sejarah yang masih dapat dilihat hingga saat ini yaitu kjokken moddinger atau tumpukan sisa sampah dapur berupa keong dan cangkang dari jenis Tiaridai.