Jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor meningkat signifikan pada musim mudik Lebaran 2023. Otoritas bandara di Kota Banjarbaru mencatat puncak arus mudik terjadi pada 19 April atau H-3 Idul Fitri. Pada hari itu, tembus 10.789 penumpang.
“Rinciannya, 3.971 penumpang tiba dan 6.818 penumpang berangkat,” kata Manajer Hubungan Stakeholder Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor (24/4). Jumlah penumpang pada H-2 juga mencapai 10.394. “Penumpang mulai membludak pada H-4 yang mencapai 10.341,” imbuhnya.
Dibandingkan dengan musim mudik 2022, Zulfian menyebut ada peningkatan yang signifikan. “Puncak arus mudik tahun lalu hanya 8.560 penumpang,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan arus balik penumpang? Ia memprediksi puncak akan terjadi pada H+5 hingga H+6 Lebaran. “Jumlah penumpang juga bisa lebih dari 10 ribu,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Dony Subardono memprediksi, selama masa mudik tahun ini jumlah penumpang bandara mencapai 160.960.
Angka itu meningkat 30,1 persen dibanding 2022. “Musim mudik tahun lalu, jumlah penumpang yang kami layani hanya 123.723,” ujarnya.
Aktivitas pesawat juga diprediksi tumbuh 12,3 persen dengan total 1.177 pergerakan dibandingkan periode sebelumnya 1.048 pergerakan.
“Kargo juga diprediksi naik 11,73 persen mencapai 1.143.358 kilogram dibanding tahun sebelumnya 1.023.360 kilogram,” kata Dony.
Adapun untuk periode ini, Syamsudin Noor melayani penerbangan penumpang dengan sembilan rute. Yakni Jakarta, Surabaya, Kulonprogo, Semarang, Balikpapan, Batulicin, Kotabaru, Muarateweh, dan Kualapamburan.
Area Manager Lion Air Group Kalteng, Agung Purnama juga mengatakan, jumlah penumpang yang dilayaninya mengalami peningkatan dibanding periode mudik tahun lalu. “Kenaikannya bisa sampai 30 persen,” katanya.
Hal itu terlihat dari tingginya pembelian tiket. “Menjelang Lebaran, tiket sudah kami pesan sejak akhir Maret. Bahkan, dua penerbangan tambahan ke Surabaya juga sudah habis,” ujarnya.
Begitu juga dengan tujuan Banjarmasin-Jakarta, Lion harus menambah satu penerbangan lagi untuk mengakomodir penumpang yang tidak mendapatkan tiket. “Jadi, kita tambah Surabaya. Jakarta juga kita tambah,” ujarnya.
Lion pun mengganti pesawatnya dengan ukuran yang lebih besar agar penumpangnya bisa lebih banyak. Yakni tipe B 737 900ER berkapasitas 215 tempat duduk. “Dari yang sebelumnya hanya 180 kursi,” pungkasnya.