JAKARTA – Setelah menempatkan Ellen Martanegara, siswa SMAN 7 Banjarmasin dan Eliya Rahmah, siswa SMKN 1 Batumandi Balangan pada babak final Kejurnas 1.000 meter Energen Champion SAC Indonesia putri, giliran sprint 100 meter, tolak peluru dan lompat jauh untuk masuk final yang akan digelar Jumat, 13 Januari di Stadion Madya, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Pada nomor sprint 100 meter putra dan putri, Kalimantan Qualifier melaju ke final atas nama M. Rifqi Ulill Ikhbal dari SMAN 1 Batu Ampar dan Meisya Putri dari SMAN 1 Tanjung Tabalong pada babak penyisihan, Kamis (12/1).
Sedangkan pelempar putri atas nama Fairuz Atiqah dari SMAN 1 Banjarbaru dengan jarak 8,58 meter. Dalam ajang ini, Salsyabila Aprilianti dari SMAN 3 Tegal mencatatkan penolakan terjauh di babak penyisihan. Ia mencatatkan tolakan 10,13 meter yang dilakukan dalam dua kali percobaan. Menyusul di posisi runner up Saniy Rahmah Nabilah dari SMAN 12 Semarang dengan tolakan 9,42 meter. Di urutan ketiga ada Zahrina Amalia dari MAN 2 Banjarnegara yang mencatatkan tolakan 9,40 meter.
Pada Lompat Jauh Putri, Winney Maharaty dari SMAN 1 Tanjung berhasil melaju ke babak final dengan lompatan 4,74 meter. Dan lompat jauh putra atas nama Dwi Prayoga dari SMAN 1 Sukamara sejauh 6,24 meter.
Sebelumnya, pada babak penyisihan, Ellen Martanegara siswa SMAN 7 Banjarmasin dan Eliya Rahmah siswa SMKN 1 Batumandi Balangan terlebih dahulu lolos ke babak final lari 1000 meter putri.
Di babak penyisihan, Ellen berhasil menempati posisi ketiga dengan catatan waktu 3:31.10. Sedangkan Eliya lolos ke babak final di posisi ketujuh dengan catatan waktu 3:34.39. Di partai final masih ada peluang bagi Ellen dan Eliya untuk menempati podium terbaik.
Sebelumnya pada babak penyisihan 1.000 orang, Azziyati Dina Amalina dari SMAN 1 Pabelan menempati posisi pertama dengan catatan waktu 3:30.45. Dan posisi kedua ditempati Nur Aslamiyah Irja dari SMAN 3 Salatiga dengan catatan waktu 3:32.06.
Sebanyak 336 siswa putra dan putri berkompetisi di Kejurnas Energen Champion SAC Indonesia. Mereka adalah pelajar dengan status juara dan runner up dari sembilan kualifikasi regional, serta 3 rekor terbaik dari lima nomor yang dipertandingkan, yaitu sprint, estafet, jarak menengah, lompat jauh dan tolak peluru. Sebelum memasuki babak final Kejurnas, Energen Champion SAC Indonesia digelar dalam sembilan Regional Qualifier yang dimulai pada akhir Agustus hingga pertengahan Desember 2022. Yakni Bali Nusa Tenggara (di Mataram), Papua (di Mimika), DI Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (di Banjarmasin), Jawa Timur (di Surabaya), Sumatera Utara (di Medan), DKI Jakarta & Banten (di Jakarta), Jawa Barat (di Bandung) dan Jawa Tengah (di Semarang). Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung, dalam sambutannya pada pembukaan Kejurnas mengucapkan terima kasih kepada DBL Indonesia yang telah berkenan bekerjasama dengan PB PASI untuk memulai event SAC Indonesia Energen Champion ini. Ia pun mengapresiasi Energen Champion, minuman cokelat energi berisi susu dan telur dari Mayora yang mendukungnya sebagai tajuk acara ini. Begitu juga dengan mitra lainnya.
Tigor mengatakan, Energen Champion SAC Indonesia merupakan format baru bagi PASI dalam upaya merekrut atlet atletik. Selama ini PASI melakukan screening melalui perlombaan yang diikuti langsung oleh atlet. Mereka datang untuk mewakili klub atau kota mereka. Nah, di kompetisi atletik pelajar terbesar ini, konsepnya beda. PB PASI dan DBL Indonesia mengadakan kompetisi khusus untuk mahasiswa. Mereka mewakili sekolah masing-masing. “Inilah yang membuat dukungan semakin kuat. Persaingan lebih banyak ditonton. Terbukti dalam 9 kualifikasi panitia mampu menghadirkan lebih dari 31 ribu peserta,” ujar Tigor.
“Ini bukti bahwa atletik itu milik pelajar. Atletik milik anak muda,” ujarnya. Dengan diadakannya lomba berbasis sekolah, diharapkan akan semakin banyak bermunculan atlet-atlet potensial. Tidak hanya di atletik. Sebab, atletik merupakan pondasi untuk menekuni olahraga apapun. Ke depan, PASI berharap kerjasama dengan DBL Indonesia dapat terus dikembangkan. “Kalau musim ini kita hanya menggelar qualifier di sembilan regional qualifier, mudah-mudahan bisa menggelar lebih banyak kota dan provinsi di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Founder dan CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda mengatakan, pihaknya sudah melihat ke depan dengan mempersiapkan SAC Indonesia musim depan, termasuk pengembangannya. Azrul mengatakan biasanya menggelar event di musim pertama kesulitan mencari peserta. Namun, atletik berbeda. “Ternyata atletik lebih semangat. Di kota kualifikasi pertama kami, di Mataram, 4.000 peserta langsung lolos. Kemudian rekor peserta dipecahkan di Surabaya (Jawa Timur Qualifiers) dengan lebih dari 5 ribu peserta,” ujarnya.
Juara nasional ini, lanjut Azrul, tidak hanya mendapatkan gelar juara. Sebagai gantinya, mereka akan diundang untuk mengikuti kamp pelatihan di fasilitas ilmu olahraga ternama di Australia. (odi/bir).
Hasil Eliminasi Sprint 100 Meter Putra
- Yogi (SMAN 1 Surade) – 11,06 detik
- Sulaifan Fathkurizqi Al Rasyid (SMA Sejahtera 1 Surabaya) – 11,07 detik
- Rayhan Akbar Sanjaya (SMAN 6 Madiun) – 11,21 detik
- M. Fahril Wardanang (SMAN 1 Woja) – 11,10 detik
- Taopik Hidayat (SMAN 10 Bandung) – 11,11 detik
- Lalu Muhammad Septian Kusuma (SMAN 1 Selong) – 11,21 detik
- Dwi Prasetyo (SMAN 29 Jakarta) – 11,28 detik
- Muhammad Rifqi Ullil Ikhbal (SMAN 1 Batu Ampar) – 11,28 detik
Hasil Eliminasi Sprint 100 meter Putri
- Ni Kadek Budiarsini (SMAN 1 Bangli) – 13,21 detik
- Dihanis Arsita Mahara (SMAN 4 Malang) – 13,26 detik
- Aufar Fadilah (SMAN 2 Madiun) – 13,33 detik
- Meisya Putri Winata (SMAN 1 Tanjung) – 13,26 detik
- Alexandria S Dealova (SMAN 3 Surabaya) – 13,27 detik
- Irene Sanyoto (SMA Stella Duce 1 Yogyakarta) – 13,31 detik
- Calista Esther Emily (SMA IGN Slamet Riyadi) – 13,44 detik
- Zerlinda Leila (SMAN 15 Semarang) – 13,60 detik
Hasil Eliminasi Lompat Jauh Putra
- Abdillah Panca Wiradhika (SMAN 1 Jakarta) – 6,65 meter
- Deva Arya Dirga (SMAN 4 Surakarta) – 6,59 meter
- Firli Sahputra (SMKN 2 Medan) – 6,49 meter
- Farrell Wijayanto (SMAN 4 Malang) – 6,25 meter
- Dwi Prayoga (SMAN 1 Sukamara) – 6,24 meter
- Dede Supriadi (SMAN 1 Bukateha) – 6,16 meter
- Dika Prayoga (SMAN 2 Padalarang) – 6,16 meter
- Fadhil Muhammad Rizky Firdaus (SMAN 13 Jakarta) – 6,14 meter
Hasil Eliminasi Lompat Jauh Putri
- Aurelia Ramadhani (SMAN 2 Malang) – 4,90 meter
- Katarina Devi Dhurandhari Hayun Gupita (SMAN 18 Surabaya) – 4,84 meter
- Winney Maharati Ruung (SMAN 1 Tanjung) – 4,74 meter
- Diana Silfia Wulandari (SMK Kesehatan Bhakti Husada Kreatif) – 4,64 meter
- Jenita A (SMAN 1 Kedungpring) – 4,57 meter
- Pili Dwi Ariyanti (SMAN 2 Sumbawa Besar) – 4,56 meter
- Faya Firda Haliza (SMA Mranggen) – 4,54 meter
- Novitria I. Hasinian (SMA Muh. 9 Aek Kanopan) – 4,50 meter
Tunjangan Sementara untuk Penolakan Peluru Wanita
- Syalsabila Aprilianti (SMAN 3 Tegal) – 10,13 meter
- Saniy Rahmah Nabilah (SMAN 12 Semarang) – 9,42 meter
- Zahrina Amalia (MAN 2 Banjarnegara) – 9,40 meter
- Elvina Ratna Maya (SMAN 7 Semarang) – 8,66 meter
- Fairuz Atiqah (SMAN 1 Banjarbaru) – 8,58 meter
- Indi Oktavia (SMAN 3 Ponorogo) – 8,36 meter
- Jesselyn Felisia (SMAN 5 Jakarta) – 8,15 meter
- Hana Hany Sormin (SMAN 104 Jakarta) – 8,11 meter