Surabaya (ANTARA) – Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria menjelaskan hasil kesepakatan Bengkel Sepakbola salah satunya terkait kepastian jadwal pertandingan terpusat dan perizinan untuk musim depan.
“Hasil dari kesepakatan ini adalah memberikan slot waktu eksklusif untuk Liga 1 dan Liga 2. Jadwal Liga 1 akan dimulai pada Juli 2023 dan berakhir pada April 2024, sedangkan Liga 2 dimulai pada November 2023 dan berakhir pada Juni 2024. Mengenai perizinan pertandingan, nanti dipusatkan jadi satu,” kata Ratu Tisha saat jumpa pers usai Saresehan di Surabaya, Sabtu.
Hal ini, lanjutnya, diharapkan menjadi strategi untuk meningkatkan nilai komersial penyelenggaraan pertandingan Liga Indonesia, baik Liga 1 maupun Liga 2.
“Akan ada slot eksklusif Liga 1 untuk bermain sendiri, kemudian ada yang bermain secara bersamaan dan juga ada slot eksklusif Liga 2 untuk bermain sendiri juga,” ucapnya.
Harapannya, menurut Tisha, kualitas kompetisi dan nilai komersial liga semakin meningkat dan secara tidak langsung berdampak positif bagi perkembangan Timnas Indonesia (Timnas).
“Termasuk kesejahteraan untuk klub Liga 1 dan Liga 2,” kata alumnus Institut Teknologi Bandung itu.
Selain itu, menurut peraih gelar Master of Art dari program Magister FIFA di International Center for Sports Studies itu, PSSI akan membentuk tim project management officer untuk merinci regulasi kompetisi liga.
“Tim akan merinci lebih detail apa saja yang dibutuhkan dalam regulasi, baik di Liga 1 maupun Liga 2,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut Persebaya Azrul Ananda berterima kasih kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang telah menggelar diskusi yang melibatkan klub-klub dalam menentukan kebijakan penyelenggaraan kompetisi.
“Saya baru enam tahun berkecimpung di dunia sepak bola, tidak seperti yang lain yang ada di sini, tapi baru kali ini saya diajak memikirkan sepak bola kita. Teman-teman, mungkin Persebaya mengomel,” ujarnya.
Sejak November, khususnya saat Konferensi Luar Biasa (KLB) PSSI kemarin, kata dia, klub-klub Liga 1 sudah sering berkomunikasi dan memiliki keinginan yang sama agar sepak bola Indonesia semakin maju.
“Dan sekarang kita memiliki ketua umum yang sangat mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang kita inginkan,” ujarnya.
Dengan begitu, menurut Azrul, dirinya dan klub lain kini memiliki roadmap sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade sependapat dengan Azrul Ananda bahwa manajemen baru PSSI memberikan solusi nyata terutama terkait nilai komersial yang akan diperoleh klub.
“Mungkin tadi pagi sudah tercium bau bisnis sepak bola, kemarin kita bakar-bakar uang entah kemana. Sekarang, sepertinya kita diajak bicara. Kami terpaksa mengikuti apa yang diinginkan federasi. Tapi ini berbeda,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengajak pihak lain yang berkecimpung di Liga Indonesia untuk mengamankan kebijakan ketua umum tersebut.
“Jangan sampai kebijakan yang baik ini gagal. Sudah jelas bagaimana kita berinvestasi dan akan berakhir di mana,” katanya.
Baca juga: Erick: Workshop sepakbola adalah awal transformasi liga Indonesia
Baca juga: Aremania Sampaikan Keluh Kesah Tragedi Kanjuruhan Kepada Erick Thohir
Baca juga: Ketua PSSI berencana adakan jambore suporter sepak bola