KOMITE Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar berbagai lomba tradisional, Rabu (18/01/2023).
AKTIVITAS yang dipusatkan di Lapangan Marabahan 5 Desember ini, selain untuk memeriahkan Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Barito Kuala ke-63, juga dalam rangka memasyarakatkan berbagai jenis olahraga tradisional kepada masyarakat khususnya generasi muda dan anak-anak.
Berbagai perlombaan dihadirkan, antara lain lomba bakiak putra dan putri, enggrang anak, balok anak, sumpit anak, dan balogo.
Berbagai perlombaan adat yang diikuti oleh Plt Bupati Batola Mujiyat yang diwakili oleh Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, Kadisportbudpar Sabirin, dan Ketua KORMI Akhmad Wahyuni serta para pengurus mendapat sambutan antusias dari para peserta.
BACA: HUT ke-63, Paman Birin Ingatkan Batola Jaga Lumbung Pangan Kalsel
Khusus untuk lomba sumpit, peserta yang bertanding berasal dari luar Batola, seperti Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Balangan, bahkan Buntok (Kalimantan Tengah).
Lomba menggunakan gadget yang diiringi dengan sumpit (damak) yang ditiup dan diarahkan ke lingkaran sasaran yang terbuat dari gabus, merupakan tradisi di Kalimantan dan digandrungi oleh suku Dayak yang dulunya digunakan sebagai senjata berburu.
Oleh karena itu, tidak heran jika jenis lomba ini banyak pesertanya yang berasal dari Kabupaten Balangan dan Buntok (Kalimantan Tengah) yang berasal dari suku Dayak.
Menariknya, lomba sumpit ini juga diikuti oleh peserta putri yang masih berusia sekolah. Dari 41 peserta yang bertanding, setidaknya ada 13 peserta perempuan.
BACA JUGA: Menjelajahi Benteng Marabahan dari Sumber Buku Sejarawan Belanda (2-Akhir)
Ketua KORMI Batola Akhmad Wahyuni mengatakan diadakannya lomba olahraga tradisional ini tidak hanya untuk memeriahkan HUT Batola, tetapi juga untuk menggaungkan olahraga tradisional agar masyarakat lebih mengenal dan mempraktekkannya kembali sehingga dapat memacu kebugaran dan keseruan sekaligus sekaligus mempersiapkan pelaksanaan FORDA (Festival Olahraga Masyarakat Daerah) Kalimantan Selatan to to FORNAS yang akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat.
“Jadi kegiatan ini bisa dikatakan sekaligus menyeleksi peserta untuk persiapan kompetisi-kompetisi yang akan datang,” kata Akhmad Wahyuni.
Pria yang akrab disapa Pak Wawah ini menuturkan, potensi atlet Batola dalam rangka menghadapi FORDA atau FORNAS cukup potensial.
“Setidaknya terbukti dari kompetisi yang digelar di Kiram Park tahun lalu. Atlet Batola yang mengikuti pertandingan mencapai 130 orang, meski karena keterbatasan anggaran, para atlet rela berangkat bertanding dengan biaya sendiri,” pungkasnya.(rekam jejak)