BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – Realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sepanjang tahun 2022 mencapai Rp15,29 triliun. Angka ini meningkat sekitar 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari total lebih dari Rp15 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp12,31 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) Rp2,98 triliun.
Realisasi tersebut dipastikan melampaui target yang ditetapkan Pemprov Kalsel dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2022, yakni Rp 11,6 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP Kalsel) Kalsel Endri mengatakan, Gubernur terus mendorong jajarannya untuk berinovasi sambil menggali potensi investasi.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Dorong Bakat Wirausaha Mahasiswa ULM Kalsel
Baca juga: THM di Banjarbaru Dilarang Beroperasi Selama Ramadhan 2023, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar
Baca juga: TPP Guru PPPK Hanya Rp. 225 ribu Disorot, DPRD Kalsel Minta Segera Revisi SK Gubernur
“Semoga semakin terbukanya investasi di Kalsel dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Rabu (22/3/2023).
Selain pertambangan, menurut dia, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata masih bisa dimajukan di Kalsel.
“Kami juga berusaha memunculkan ikon baru produk Kalsel melalui kearifan lokal,” ujarnya.
Saat ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalsel telah menarik investor di sektor ketenagalistrikan Bendungan Kusan, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Baca juga: Pernak Pernik Pasar Ramadhan 2023 Tapin, Ada Kupon Subsidi Bagi Pejalan Kaki
Baca juga: Pasar Ramadhan 2023 HST Pemkab Buka Besok, Dinas Perdagangan Siapkan Stan dan Parkir Gratis
Baca juga: Jelang Ramadhan 2023, Satgas Pangan Kabupaten Tanah Bumbu Pantau Harga dan Stok Pangan
Kemudian sektor peternakan berupa ikan gabus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, serta cabai hiyung di Tapin.
Selain itu, capaian proyek tahun lalu sebanyak 3.106. Rinciannya, ada 329 proyek untuk PMA, dan 2.777 proyek untuk PMDN.
Realisasi investasi PMA, tersebar di 16 sektor usaha dan berasal dari 19 negara asing.
Penanaman modal asing didominasi oleh sektor pertambangan sebesar Rp. 1,83 triliun, diikuti oleh sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp. 327,6 miliar.
Baca juga: Nelayan Kualatambangan Keluhkan Kekurangan Solar Bersubsidi, DKPP Tala Segera Lakukan Mediasi
Baca juga: Ketiadaan Bahan Bakar Laut, Nelayan Kualatambangan Minta Bantuan DPRD Kabupaten Tanah Laut
Baca juga: Literasi Keuangan Rendah, Banyak Orang Terjebak di Jasa Keuangan
Selain itu, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp204,3 miliar.
Sedangkan realisasi investasi PMDN sepanjang tahun 2022 tersebar di 21 sektor usaha.
Sektor pertambangan juga mendominasi investasi PMDN sebesar Rp. 4,48 triliun, sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp. 1,24 triliun, dan sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp. 1,18 triliun.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)