BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Rumah produksi Radepa Studio telah merampungkan produksi film Jendela Seribu Sungai (JSS) di Banjarmasin.
Redepa Studio bahkan telah merilis poster teaser film yang memiliki misi mengangkat pariwisata di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan (Kalsel) pada umumnya.
Teaser poster yang dirilis mengambil visual tiga anak dan satu perempuan dewasa yang menghadap ke sungai besar dengan sinar matahari cerah yang mewakili optimisme Radepa Studio dalam menyambut tahun 2023 dengan film produksi terbaru mereka.
Dari teaser poster yang dirilis Radepa Studio, tergambar ikon-ikon Banjarmasin yang menarik, seperti Sungai Martapura yang menjadi backdrop lokasi utama.
Baca juga: Komisi II DPRD Banjarmasin Minta Pengerjaan Film JSS yang Dibintangi Olla Ramlan Dihentikan
Baca juga: Dukung Syuting Jendela Seribu Sungai, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Ikut Jadi Cameo Film
Baca juga: Syuting Jendela Seribu Sungai di Banjarmasin Diadaptasi dari Novel, Ini Sinopsisnya
Sungai Martapura dan ratusan anak sungainya adalah pemandangan khas Banjarmasin.
Dengan banyaknya anak sungai Martapura yang bisa dilintasi, wajar jika kota Banjarmasin menyandang predikat ‘Kota Seribu Sungai’.
Kemudian melewati sungai, melintasi Jembatan Bromo Mantuil, sebuah jembatan unik dengan akses penyeberangan seperti putaran roller coaster.
Jembatan ini merupakan ikon baru Kota Banjarmasin. Pada bagian kanan atas poster terdapat pohon Rambai yang merupakan habitat ideal bagi Bekantan. Buah rambai juga merupakan makanan bekantan.
Semua visual yang hadir dalam poster teaser tersebut merupakan bagian dari cerita yang hadir dalam film Jendela Seribu Sungai.
Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan menyediakan begitu banyak lokasi syuting yang menarik. Termasuk eksotisme tempat ritual di rumah adat Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS).
Rindangnya pegunungan Meratus beserta sungai-sungainya semakin memperkaya visual film Jendela Seribu Sungai.
“Kalau airnya bagus, sungai-sungai di Loksado berubah warna menjadi hijau toska. Sangat menawan untuk visualisasi dalam film. Dan kebetulan kita mendapatkan visual sungai yang berwarna hijau toska,” ujar Mathias Muchus yang juga bertindak sebagai Creative Producer JSS film dalam rilis yang diterima banjarmasinpost.co.id, Jumat (9/12/2022).
Sementara itu, sutradara film JSS, Jay Sukmo mengungkapkan, menghadirkan visual Banjarmasin yang eksotis, menawan, dan unik menjadi tantangan tersendiri.
Ada banyak sudut menarik Kota Seribu Sungai, rumah, sekolah, di mana petualangan tokoh utama digambarkan di kawasan sungai Martapura.
“Kami ingin menghadirkan keaslian sungai dan suasananya sebagai denyut nadi kota Banjarmasin seperti yang digambarkan dalam novel Jendela Seribu Sungai. Ini adalah salah satu tantangan produksi film JSS,” ujarnya.
Film Jendela Seribu Sungai merupakan film yang diproduksi bersama oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dan Radepa Studio. Saat ini, Radepa Studio sedang menyelesaikan proses pascaproduksi untuk film tersebut.
Baca juga: Pembuatan Film JSS Jadi Sorotan, Walikota Banjarmasin: Tidak ada alasan untuk menghentikannya
“Yah mulainya setengah jadi. Ini masih setengah hasilnya. Kami masih harus menyelesaikan proses pasca produksi sampai filmnya rilis,” kata Avesina Soebli, Produser JSS.
Radepa melanjutkan Avesina, sekaligus menyampaikan jadwal pendistribusian film-film JSS ke bioskop-bioskop. Pasalnya, ada momentum menarik untuk merilis film JSS dan menghadirkan film keluarga dengan cerita yang kuat, menarik, dan menghibur di tahun 2023.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)