JawaPos.com – Pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau tambahan kuota haji untuk Indonesia. Penambahan kuota haji tersebut bakal diikuti dengan penambahan kuota petugas haji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan bahwa tambahan kuota haji maupun petugas tersebut belum final. “Baru prioritas bila ada kesempatan (tambahan kuota) itu,” katanya tadi malam (13/3).
Informasi tambahan kuota tersebut sebelumnya disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah di Jeddah pada Minggu (12/3) waktu setempat. Yaqut menuturkan, salah satu agendanya di Saudi kali ini adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan haji. “Serta meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas,” katanya.
Dua hal tersebut menjadi bahasan utama kedua menteri. Dari hasil pertemuan tersebut, Yaqut mengatakan, Indonesia mendapat prioritas tambahan kuota jemaah haji. Kepastian tambahan kuota haji tersebut bakal ditetapkan lebih lanjut oleh pemerintah Saudi.
Yaqut menyampaikan, tambahan kuota petugas haji digunakan untuk memperkuat pelayanan kepada jemaah. Khususnya pelayanan atau pendampingan kepada jemaah lansia. Pertimbangannya, dari 203.320 kuota jemaah haji reguler, 64 ribuan di antaranya adalah lansia. “Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas untuk layanan lansia,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, soal kemungkinan tambahan petugas haji, pemerintah Indonesia berharap bisa diputuskan sejak awal. Dengan begitu, ada waktu bagi Kemenag untuk mempersiapkan pengisian kuotanya.
Seperti diketahui, tahun lalu pemerintah Indonesia sejatinya mendapatkan tambahan kuota haji. Jumlahnya cukup signifikan, yaitu mencapai 10 ribu kursi. Hanya, tambahan kuota itu tidak bisa diambil Kemenag. Sebab, kepastian tambahan kuota tersebut ditetapkan Saudi sangat mepet dengan masa pemberangkatan jemaah.