Striker Madura United Ricki Ariansyah mengalami kejadian mengerikan saat pingsan di Stadion Jatidiri, Selasa (7/3/2023). Dia tidak sadarkan diri setelah membenturkan kepalanya ke tanah.
Tim medis pun menjadi sorotan berusaha menyelamatkan pemain Madura United tersebut. Jika salah penanganan, mungkin nyawa pria yang akrab disapa Rian itu bisa hilang.
Namun, banyak yang menyayangkan keberadaan Ambulans di pertandingan tersebut. Peralatan medis yang tidak lengkap membuat tim dokter Madura United kesulitan.
Hal itu sempat dibahas di akun Twitter @FaktaSepakbola. Bahkan oksigen tidak tersedia di ambulans.
Baca Juga: Shin Tae-yong Susun Ulang Skuat Timnas Indonesia U-20 Usai Gagal di Piala Asia U-20 2023
Instagram Story dari pemain Madura United, Lee Yujun:
“PSSI harus punya aturan tentang kedaruratan bagi pemain. Seperti kejadian Ricki Ariansyah, ada ambulans tapi tidak ada peralatan medis untuk keadaan darurat. Bahkan oksigen pun tidak ada.”
“Terima kasih kepada Tim Medis @MaduraUnitedFC yang cepat tanggap atas kejadian ini. Kami memang harus mengevaluasi dan membuat regulasi terkait keadaan darurat ini, karena ini juga demi keselamatan para pemain. Ini masalah sistem, semoga kedepannya liga kita jadi lebih baik,” tulis admin akun tersebut dikutip Rabu (8/3/2023).
Melihat cuitan tersebut, ada netizen yang memberikan gambaran bahwa ambulans di Indonesia hanya standar untuk membawa jenazah, bukan untuk menyelamatkan orang sakit.
Netizen pun membandingkan ambulans di luar negeri yang seperti rumah sakit berjalan.
Baca Juga: Syarifah Cemburu dan Menyesal Tolak Lamaran Asib Ali India, Kok Bisa Berubah Pikiran soal Cinta?
“Ini bukan kesalahan Panpel/PSSI, tapi standar ambulans di negara Wakanda memang tidak ada alat kesehatannya. Fungsinya kebanyakan hanya untuk mengangkut jenazah, sama saja untuk memajang foto caleg atau partai. logo. Beda sama ambulan Korea tempat Yujun dulu tinggal. Semuanya lengkap,” tulis akun @AlienTersesattt.
Diketahui, insiden itu terjadi setelah sosok yang akrab disapa Rian itu mencetak gol kedua ke gawang PSIS Semarang menjelang pertandingan.
Namun, sebelum gol tercipta, sempat terjadi bentrok sengit antara Rian dan pemain PSIS Semarang. Hingga kepala Rian jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri.
Pertandingan sempat terhenti beberapa menit dan tim medis sigap memberikan bantuan kepada pemain yang akrab disapa Rian itu.
Ricki Riansyah akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Ada tiga sosok ‘malaikat’ yang disebut-sebut menjadi fase krusial dalam menyelamatkan nyawa eks pemain PSCS Cilacap dengan memberikan pertolongan pertama.
Ketiganya adalah bek kiri Reva Adi Utama, fisioterapis Marcelo Araujo, dan pemijat olahraga Madura United, Remedy Gallan Putra.
Hal itu disampaikan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi melalui akun Instagram @achsanul.qosasi.
“Terima kasih Tuhan. Terima kasih Marcello, Remedy dan Reva Adi. Kalian semua sudah melakukan yang terbaik untuk Ricki Ariansyah. 12 menit itu sangat berharga dan membuat kami semua khawatir,” tulis Achsanul Qosasi.
Dari informasi yang didapat Suara Joglo, kondisi pemain berusia 25 tahun itu mulai membaik.
“Sudah sadar. Informasi dari menantu Reva Adi Utama (pemain Madura United),” kata mantan pemain Timnas Indonesia, Warta Kusuma kepada Suara Joglo melalui pesan Whatsapp tentang kondisi Ricky Ariansyah.