BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Rumah berusia ratusan tahun masih bisa dilihat di Desa Panangkalaan, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bangunan antik, kuno, indah, mempertahankan desainnya sejak dibangun hingga sekarang. Masih terlihat kokoh dan juga nyaman untuk ditinggali.
Rumah adat ini berada tidak jauh dari pusat Kota Amuntai, Kabupaten HSU, Kalimantan Selatan.
Dibangun oleh keluarga almarhum H Arif dan Hj Fatimah pada tahun 1800-an, kini masih terjaga keasliannya.
Baca juga: Viral Puluhan Juta Uang Kertas Disimpan di Rumah di Martapura, Pemiliknya Dikenal Ulet Bekerja
Baca juga: Ungkap Identitas Jenazah Pria di Pelambuan Banjarmasin, Polisi Sebut Tidak Ada Tanda-Tanda Kekerasan
Baca juga: Mencium bau tak sedap, warga temukan pria di pelabuhan Banjarmasin ini tewas di kamar kontrakan
Fathia, merupakan keturunan keempat dari pemilik rumah yang masih memelihara bangunan berusia lebih dari 100 tahun ini.
Dilihat dari depan rumah, terdapat banyak jendela. Dari ujung kanan dan kiri, total ada 5 jendela.
Ditambah lagi dengan 1 pintu yang desainnya mirip jendela, namun di bagian bawahnya sejajar dengan lantai.
Terdapat dua lapisan pintu dan jendela, yaitu pada bagian dalam terdapat kaca untuk jendela dan pintu. Kemudian dilapisi bagian luarnya berupa kayu.
Baca juga: Ungkap Penambangan Emas Ilegal di Desa Kiram, Kabupaten Banjar, Kalsel Polisi Dinas Kehutanan Amankan Mesin Alkon
Baca juga: Pelaku pemerkosaan dengan tipu muslihat, Rudapaksa, mantan kakak ipar kontrakan di Banjarmasin
Baca juga: Dengan berkedok jualan arisan online, perempuan muda di Tabalong ini meraup Rp. 173 juta dari korban
Menurut Fathia, tidak ada yang berubah di rumah tersebut. Hanya sebagian lantai yang dinaikkan sekitar 65 sentimeter untuk menghindari banjir.
Namun karena rumahnya memang tinggi, saat ini bagian dalam rumah masih tergolong tinggi.
Bagian atapnya, awalnya berupa sirap. Namun karena bocor, maka dilapis menggunakan seng. Sebelum dilapisi seng, rumah ini masih terlihat lebih estetis karena menggunakan atap sirap.
Rumah ini cukup besar. Ada 3 kamar utama. Setiap kamar memiliki jendela yang langsung menghadap ke ruang tamu.
Baca juga: Dua BPK di Banjarmasin dibobol maling, alat pemadam senilai Rp 45 juta raib
Baca juga: Mesin Pompa Air Kebakaran BPK di Banjarmasin Dihilangkan oleh Pencuri
Baca juga: Keliling Saat Jam Kerja, Puluhan ASN di Banjarmasin Terjaring Razia Diklat BKD dan Satpol PP
Bagian depan terdapat ruang tamu yang cukup luas. Biasanya digunakan untuk mengadakan kegiatan atau acara.
“Beberapa perabot, lemari, masih digunakan seperti saat rumah dibangun. Gagang pintu masih menggunakan besi yang digunakan sejak awal pembangunan rumah,” jelasnya.
Rumah yang menarik perhatian ini terletak di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Tabalong dan Kabupaten HSU.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)