Plt. Kepala Dinas Pertanian Tapin Kalsel Aji Budiono menjelaskan, PT Heinz ABC Indonesia (HAI) akan merilis varian rasa baru, menggunakan cabai rawit hiyung dari daerah yang memiliki tingkat kepedasan 17 kali lipat dari cabai rawit biasa.
“Terkait image produk cabai Hiyung ABC yang beredar baru sebatas konsep, belum dipasarkan,” katanya kepada ANTARA di Rantau, Jumat.
Terkait varian baru sambal hiyung ABC yang beredar di media massa, kata dia, sebelumnya sudah ada komunikasi dengan PT HAI.
“Rencananya mereka datang ke Desa Hiyung saat panen raya nanti,” ujarnya.
Diperkirakan pada Juni mendatang, kata dia, perusahaan raksasa di Indonesia itu akan membahas lebih lanjut terkait kerja sama.
Baca juga: Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Puji Pengolahan Cabai rawit Hiyung Tapin
Oleh karena itu, saat ini belum diketahui jumlah kebutuhan sambal ABC. Namun, kata dia, pemerintah daerah dan petani berharap kunjungan PT HAI membuka peluang pasar lebih luas untuk cabai rawit hiyung.
“Tentu harapannya cabai Hiyung semakin populer. Pasar yang lebih luas berarti kebutuhan cabai semakin meningkat. Ini berarti peluang bagi petani kita untuk terus menambah luas lahan guna meningkatkan produktivitas. Tentu saja, Kerja sama yang saling menguntungkan harus tercipta,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi mengatakan, minat PT HAI terhadap cabai rawit hiyung menimbulkan harapan besar dari petani.
“Harapannya kedepan semoga amanah ABC terus berlanjut dengan tujuan menyejahterakan petani cabai =======================,” ujarnya.
Harga yang diinginkan petani berkisar antara Rp 50.000 – Rp 60.000/kg. Nilai tersebut dinilai cukup menguntungkan bagi petani.
Baca juga: Bibit Cabe Terpedas di Indonesia Beri Keberkahan untuk Wanita Hiyung
Saat ini terdapat 116 hektar lahan cabai rawit yang dimiliki oleh 11 kelompok tani yang melibatkan 300 KK warga setempat. Ditambah lagi, 140 hektar lahan milik petani swadaya.
Secara total, ada 329 keluarga atau 99 persen penduduk Desa Hiyung mengandalkan tanaman cabai ini sebagai tumpuan ekonomi.
Tahu cabai rawit hiyung
Secara historis, cabai rawit hiyung telah resmi diakui dan didaftarkan sebagai varietas tanaman lokal khas Tapin dengan nomor pendaftaran 09/PLV/2012 April 2012.
Cabai rawit hyung (Capsicum Frutescens L), menurut penelitian dari laboratorium uji Balai Litbang Pascapanen, Kementerian Pertanian hanya bisa tumbuh optimal di rawa lebak dan memiliki tingkat kepedasan hingga 94.500 ppm.
Tingkat kepedasannya disebut-sebut setara dengan 17 kali cabai biasa. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa kadar capsaicin pada cabai rawit mencapai 699,87-2333,05 ppm.
Sedangkan untuk produk pangan olahan, cabai rawit hiyung telah dilengkapi dengan izin edar pangan olahan dari BPOM dengan Nomor Merek Dagang (MD) 255616001074.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023