Mengutip laporan ANI News pada Minggu (2/4), Kementerian Urusan Minoritas bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Saudi telah melakukan 10 kali pertemuan untuk membahas rencana perluasan infrastruktur kesehatan bagi para jamaah haji.
Untuk itu, Kemenkes pada 21 Maret mengeluarkan arahan kepada seluruh negara bagian agar memberikan Pemeriksaan Medis dan Sertifikat Kebugaran calon peziarah dengan format terperinci untuk kemudian dikirim ke data pusat.
Langkah ini dinilai mampu mempermudah proses jemaah untuk mendapatkan sertifikat pemeriksaan medis di seluruh wilayah di Saudi.
Selain itu, Kamp Kesehatan dan Vaksinasi telah diarahkan agar otoritas kesehatan negara bagian dan distrik juga akan mendirikan kamp-kamp untuk para jemaah.
Kartu Kesehatan untuk semua jemaah juga akan dikeluarkan di kamp-kamp tersebut yang akan memeriksa jemaah terpilih untuk status kesehatan mereka saat ini, dan penyakit yang diidap, jika ada.
Status kesehatan jemaah juga akan didigitalisasi sehingga pengiriman layanan kesehatan dapat tepat waktu, terutama ketika situasi darurat.
Kementerian Kesehatan akan melakukan pengadaan dan penyediaan Vaksin Quadrivalent Meningococcal Meningitis (QMMV) & Vaksin Influenza Musiman (SIV) dalam jumlah yang dibutuhkan.
Health Desk juga disebut akan dibentuk di semua bandara keberangkatan untuk mengoordinasikan kebutuhan kesehatan jemaah selama keberangkatan.
Arab Saudi akan mengirimkan tim dokter senior selama minggu pertama April 2023, untuk merencanakan kebutuhan rumah sakit sementara, apotik dan kamp-kamp sesuai kebutuhan di Mekkah, Madinah, Jeddah, Arafah, dan di situs ritual inti Mina.
Jemaah juga akan disaring untuk berbagai masalah medis untuk mengatasi keadaan darurat secara efektif dan cepat, yang mungkin timbul selama proses haji.