Selain eceng gondok, “Resapan Gunung” atau Mimosa Pigra/Raksasa Putri Malu menutupi lahan pertanian seperti di Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kalsel H Supian HK melalui telepon genggamnya, Jumat seusai reses di HSU Bumi Agung, dan hal itu menjadi keluhan masyarakat setempat, khususnya para petani.
Baca juga: Siti Nor Sehat sukses meraup untung puluhan juta dari anyaman eceng gondok
Dikatakannya, sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V/HSU Kabupaten Balangan dan Tabalong akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi tumbuhan liar tersebut (rembesan gunung dan eceng gondok).
Hal ini karena intrusi gunung dan eceng gondok sangat mengganggu usaha tani masyarakat setempat, baik dalam hal bercocok tanam tanaman pangan dan perikanan maupun usaha lainnya dalam upaya memperoleh pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan.
Dijelaskannya, pada saat jam istirahat, warga HSU “Bumi Agung” (kata Agung = semboyan daerah setempat dan kebetulan ada situs Pura Agung) meminta tambahan alat berat seperti ekskavator untuk memindahkan atau minimal mengurangi tanaman liar ini.
Baca juga: Mahasiswa HST Sulap Limbah Eceng Gondok Jadi Berkah
Menyampaikan permintaan tersebut, Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Danau Panggang dan HSU Wahyudi Agus Faisal dilamar warga setempat dengan harapan Ketua DPRD Kalsel bisa membantu memperjuangkan aspirasinya.
Wahyudi menjelaskan alat berat yang sudah ada di wilayahnya saat ini sudah berjalan dengan baik, hanya saja banyak desa yang membutuhkan alat berat tersebut, sehingga terpaksa digunakan bergantian dan memakan waktu lama.
Oleh karena itu, mengusulkan kepada Ketua DPRD Kalsel agar bisa menambah alat berat, agar pertanian bisa lestari dan hasil pertanian bisa meningkat, kata Wahyudi.
Baca juga: Dishub Libatkan Masyarakat Bersihkan Eceng Gondok
Sidang reses periode I (Januari – April) sidang anggota DPRD Kalsel 2023, 4 – 11 Februari, dan ketua DPRD berhasil menemui konstituen di 16 titik.
Di akhir masa reses, Supian HK bersama keluarga atau sebanyak 38 orang menunaikan ibadah umrah mulai 11 Februari 2023 selama sepuluh hari.
Sebagai catatan, HSU yang beribukotakan Amuntai (185 kilometer sebelah utara Banjarmasin) sebagian besar wilayahnya merupakan perairan monoton atau rawa-rawa yang juga potensial untuk usaha pertanian umum seperti tanaman pangan, perikanan dan peternakan.
Oleh karena itu selain terkenal dengan penggembalaan kerbau rawa, HSU juga terkenal dengan peternakan itik Alabio dan kuliner belibis.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023