Nelayan membongkar ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2023 menargetkan peningkatan nilai ekspor komoditas kelautan dan perikanan hingga mencapai USD 7,6 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ancaman resesi global bakal berdampak ke setiap sektor, termasuk sektor perikanan dan hasil turunannya. Maka, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun sejumlah strategi untuk mengantisipasi dampaknya meluas.
Diantaranya adalah membidik penguatan pasar dalam negeri, pemilihan pasar ekspor non kovensional, hingga suplai pangan hasil perikanan dan kelautan untuk jemaah haji asal Indonesia. Pada poin terakhir, jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai 500 ton untuk konsumsi jemaah haji.
Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Erwin Dwiyana mengatakan ertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 diproyeksikan mengalami penurunan hampir di seluruh negara. Inflasi tinggi juga terjadi di negara-negara tujuan ekspor perikanan Indonesia yakni Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa.
“Dari seluruh komoditas perikanan dunia, Indonesia hampir memiliki semua spesies. Jadi ini menggambarkan bagaimana kita punya comparative advantage. Kemudian ketika ada masalah di pasar tujuan utama, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana membuka pasar baru seperti Australia yang cenderung meningkat (permintaannya),” papar Erwin mengutip keterangan resmi, Selasa (21/2/2023).
“Ada juga Korea Selatan, dan Arab Saudi dengan captive market jamaah haji. Mudah-mudahan April kita bisa ekspor untuk memenuhi katering haji jamaah Indonesia,” lanjut dia.
Penyerapan Produk Perikanan
Mengacu pada data BPS, penyerapan produk perikanan di pasar domestik menunjukkan peningkatan dalam dua tahun terakhir. Tahun 2022 sebanyak 12,66 juta ton dan tahun 2022 tumbuh menjadi 13,11 juta ton.
Komoditas utama yang paling diincar masyarakat adalah tilapia, lele dan bandeng untuk perikanan budidaya, serta tongkol-tuna-cakalang, kembung, dan teri untuk produk perikanan tangkap.
“Kalau kita melihat peluang, ketika resesi mungkin terjadi di beberapa negara utama, maka kita harus melirik pasar dalam negeri. penyerapan produk perikanan dalam negeri terus meningkat, dan resesi (kemungkinan) tidak terjadilah di Indonesia,” ungkap Erwin.