REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Sekitar 250.000 jamaah dari seluruh dunia dilaporkan telah tiba di Arab Saudi untuk menunaikan umrah pada awal Ramadhan. Jamaah ini tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, yang mana telah menyiapkan semua layanan yang diperlukan untuk membuat perjalanan mereka tetap nyaman.
Direktur paspor di bandara tersebut, Suleiman Al-Yusuf, mengatakan bahwa ratusan ribu jamaah tersebut berasal dari Eropa, Pakistan, India, Indonesia, Amerika Serikat, dan negara-negara Arab. Para peziarah mulai berdatangan lima hari sebelum dimulainya Ramadhan.
Menurut dia, jumlah peziarah ini diperkirakan secara bertahap akan terus meningkat sepanjang Ramadhan. Kerajaan Arab Saudi telah mempersiapkan diri untuk menyambut lebih dari satu juta jamaah umrah di bulan suci ini.
“Kerajaan Saudi telah berusaha sebaik mungkin menyediakan segala sarana bagi para jamaah, baik di bandara atau di dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah,” ucap Al-Yusuf dikutip di Asharq Al-Awsat, Senin (27/3/2023).
Saat ini, ia menyebut penyelesaian pengurusan paspor jamaah umrah di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah tidak lebih dari satu menit. Kerajaan telah menggunakan semua sarana dan energinya untuk melayani para peziarah.
Di Bandara Internasional King Abdulaziz ini, Al-Yusuf menyebut setiap pegawai paspor telah dilatih untuk mempelajari berbagai bahasa, dengan tujuan untuk memfasilitasi komunikasi dengan para peziarah.
Tidak hanya itu, sejumlah teknologi terbaru telah disediakan di lokasi untuk menyediakan layanan elektronik yang akan mempercepat prosedur pengurusan paspor ini.
Begitu jamaah menyelesaikan prosedur paspornya, mereka memiliki beberapa pilihan transportasi yang akan membawanya ke Makkah. Para peziarah disebut dapat memilih bus, kereta Haramain, ataupun sarana lainnya.
Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain adalah salah satu sarana transportasi vital terpenting bagi jamaah ke dan dari Makkah.
Di sisi lain, melihat jumlah jamaah yang akan terus meningkat, pihak berwenang telah membuat rencana manajemen keramaian di pusat transportasi di Makkah.
Adapun terkair masa tinggal jamaah haji di Kerajaan, mereka disebut memiliki beberapa pilihan berdasarkan kebutuhan dan sarana yang ada. Makkah sendiri memiliki sekitar 1.100 hotel, mulai dari peringkat bintang 1 hingga bintang 5, yang sebagian besar terletak di sekitar Masjidil Haram.
Hotel dan akomodasi ini secara teratur akan diperiksa oleh pihak berwenang, dengan tujuan untuk menjaga keselamatan dan standar lainnya.
Rumah sakit dan klinik juga disiapkan untuk menerima jamaah jika terjadi keadaan darurat medis. Sebanyak 10 rumah sakit dan 82 puskesmas siap melayani jamaah umrah.