Gagal panen padi akibat organisme pengganggu tumbuhan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
Dinas Pertanian setempat mencatat selama tahun 2021, dari luas tanam 38.061 hektare gagal tanam 122,95 hektare, sedangkan dari tahun 2022 hingga Oktober dari luas tanam 29.482 hektare gagal tanam meningkat signifikan menjadi 1.747,29 hektare. atau 87 persen.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Pertanian Dinas Pertanian HSS Sri Teguh Raharjo mengatakan penyebab gagal panen tahun ini disebabkan oleh serangan tungro yang disebabkan oleh vektor wereng hijau yang menyerang tanaman padi pada masa semai dan vegetatif. Ditambah lagi karena fenomena La Nina atau musim kemarau basah yang terjadi.
“Serangan OPT ini kebanyakan menyerang varietas lokal atau siam yang banyak ditanam di Kecamatan Sungai Raya dan Simpur yang tidak tahan terhadap hama tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/12) kemarin.
Dari 1.747,29 hektare areal gagal panen padi tahun ini, paling banyak terjadi di Sungai Raya, Simpur, dan Kalumpang. “Sungai Raya gagal panen 25,77 hektare, Simpur 32,58 hektare, dan Kalumpang 10 hektare,” terang Teguh.
Berbagai upaya dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten HSS agar tidak mengalami kerugian akibat gagal panen. Mereka mengimbau petani untuk menggunakan benih unggul yang tahan wereng.
Kegiatannya adalah penerapan budidaya tanaman sehat, meliputi: penanaman jajar legowo, rotasi varietas tanaman, penggunaan varietas OPT tahan hama, pemupukan berimbang, penanaman refugia dan pemanfaatan musuh alami atau agen pengendali hayati.
Petani juga dianjurkan dan diimbau untuk membersihkan sisa tanaman padi (riimbangun) dan turiyang, dengan cara penyemprotan herbisida, melakukan perawatan benih (merendam benih padi menggunakan larutan PGPR dan tricoderma cair (pesnab) atau menggunakan fungisida dan insektisida buatan pabrik).
Ditambahkannya, upaya lain adalah penggunaan pupuk berimbang dan pupuk cair setelah dilakukan penyemprotan hama yang mengandung ZPT (perangsang tumbuh). Jika setelah panen diharapkan petani membersihkan jerami atau sisa tanaman agar tidak menjadi penyebab penyakit padi. (shn/ij/lari)