Sekda Kalteng H. Nuryakin hadiri Pengajian Umum Majta bersama Guru Muhammad Zakaria Anshari (guru Zaka).
Sekda Provinsi Kalteng (Provinsi Kalteng) H. Nuryakin menghadiri Kajian Majta Umum bersama Guru Muhammad Zakaria Anshari (Guru Zaka) dari Nagara – Hulu Sungai Selatan, Kalsel, bertempat di ruang utama Masjid Agung Darussalam Lantai 2, Minggu (28/5/2023). Pengajian dilakukan setelah Sholat Subuh berjamaah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Hulu Sungai Selatan H Achmad Fikry didampingi Sekda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Muhammad Noor yang juga melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah.
Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri acara Halal Bihalal dan Peresmian Pengurus Kerukunan Masyarakat Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Tengah periode 2023-2028 yang digelar di Aula Gedung Kantor Wali Kota Palangka Raya. Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Nuryakin.
Di sela-sela kegiatan, Sekda Nuryakin mengatakan, hubungan antara warga Kalteng dan Kalsel sudah seperti saudara kandung, bahkan banyak dari kedua provinsi tersebut yang memiliki hubungan kekerabatan. Karena perkawinan dan juga perdagangan dan/atau silsilah leluhur yang berasal dari Kalimantan Selatan pada umumnya, karena merupakan provinsi tertua di Kalimantan.
“Hari ini Bupati dan Sekda Kabupaten Hulu Sungai Selatan berkunjung ke Kalteng dalam rangka Halal Bihalal dan Peresmian Kerukunan Warga Hulu Sungai Selatan periode 2023-2028,” kata Nuryakin.
Nuryakin juga mengatakan bahwa penduduk Kalimantan Tengah yang dihuni oleh berbagai suku dan agama mencerminkan miniatur Indonesia yang sebenarnya.
“Pada kirab budaya Festival Budaya Isen Mulang beberapa hari lalu, kita bangga melihat keberagaman dalam kesatuan. Di Kalteng banyak Perkumpulan dan Kerukunan Masyarakat yang mencakup hampir seluruh suku bangsa di Indonesia, dan hari ini tahun 2023- 2028 KW Hulu Sungai Selatan diresmikan. Keberadaan KW HSS memang sudah lama ada di Kalteng,” imbuhnya.
Nuryakin juga berpesan, dengan keberagaman suku yang ada, kita harus bisa menjaga keberagaman itu sebagai BERKAH, dan menjadi kekuatan dan penangkal terhadap paham yang tidak sejalan dengan jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia.
“Kebhinekaan Nusantara Pelangi yang menjadi ciri khas keindonesiaan yang hakiki, mari kita jaga keberagaman itu sebagai kekayaan khasanah budaya Indonesia,” pungkasnya.