Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengonfirmasi pada hari Sabtu (10/6) bahwa militer Ukraina sedang melancarkan serangan balasan dan operasi defensif. Tindakan ini dilakukan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa upaya Ukraina untuk merebut wilayahnya telah berlangsung selama beberapa waktu. Walau begitu, Zelenskyy tidak memberikan rincian mengenai serangan tersebut dan bahkan meminta para jurnalis untuk menyampaikan kepada Putin bahwa para jenderalnya merasa optimis.
Dalam konferensi pers, Zelenskyy hanya mengangkat bahu ketika ditanya mengenai komentar Putin yang menyatakan bahwa Kyiv sudah memulai serangan balasan, tapi tidak ada kemajuan. Pemimpin Ukraina tersebut hanya mengatakan bahwa serangan sedang berlangsung tetapi tidak memberikan rincian mengenai tahapan yang telah dilalui.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina melakukan serangan di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia di bagian selatan selama 24 jam terakhir, tetapi tidak berhasil. Kedua wilayah tersebut menjadi medan pertempuran sengit. Reuters belum bisa memverifikasi situasi secara independen di medan perang.
Dalam pesan harian malam hari, Zelenskyy memberikan beberapa detil dan menyemangati para tentaranya untuk tetap berjuang. Divisi staf umum militer Ukraina mengatakan pasukannya berhasil menghalau serangan-serangan musuh di sekitar Bakhmut dan Kota Maryinka yang sudah dikepung sejak lama. Pasukan Rusia menyatakan sebaliknya bahwa pasukan Ukraina terus mengalami kekalahan besar yang mereka coba tutupi.
Jenderal Oleksander Syrskyi, komandan lapangan yang mengatur operasi serangan balasan, mengirim foto ledakan ke media sosial, yang menurutnya adalah sekelompok tentara Rusia yang sedang diserang dekat Bakhmut. Juru bicara militer Ukraine, Serhiy Cherevatyi, melaporkan kemajuan baru dekat Bakhmut.
Meskipun minimnya laporan independen dari garis depan, situasi ini terus berkembang dan sulit untuk dinilai.