Ilalang gunungan atau putri malu raksasa di Hulu Sungai Utara (HSU) memberikan dampak yang sangat besar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Kondisi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah HSU Adi Lesmana saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kajian karakteristik dan identifikasi potensi pemanfaatan dan pengendalian gulma dengan berbagai stakeholder dan sejumlah peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin di Mess Dipa, Rabu (7/6/2023) siang.
“Kita tahu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Proporsi terbesar di Kabupaten HSU adalah dari sektor pertanian dan perikanan yaitu sekitar 17 persen di samping sektor ekonomi,” ujar Sekretaris HSU mewakili Pj Bupati HSU.
Lebih lanjut Sekda HSU mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab HSU bersama petani untuk mengendalikan gulma yang tumbuh di pegunungan, antara lain dengan penyemprotan kimia menggunakan drone dan menggunakan excavator untuk membersihkan lahan dan jalur sungai.
Selain menghambat sektor perikanan dan pertanian, intrusi gunung juga menghambat jalur transportasi sungai yang mengakibatkan arus barang dan jasa terhambat.
“Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa serangan gulma yang menyusup ke pegunungan ini tergolong bencana ekologis,” ujarnya.
Ia berharap dengan diadakannya FGD ini dapat memberikan solusi yang efektif terhadap masalah gulma secara efisien dan ramah lingkungan.
“Penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah intrusi gunung ini dapat dikendalikan atau dapat dimanfaatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Peneliti ULM Dr Ir Yusriadi Marsuni menyarankan pengendalian gulma secara manual dengan mesin pencacah hasil karya pengrajin logam di HSU.
“Kami sarankan pengendalian secara manual, karena dengan memotong gunung-tanaman akan membusuk di air dan tidak tumbuh lagi,” imbuhnya.
Dr. Yusriadi mengatakan, penggunaan perahu mesin pencacah gulma juga bisa membuka jalur untuk upaya pengendalian lebih lanjut. Hasil cacahan tumbuhan gunung di air menjadi sarang ikan papuyu dan jenis ikan lainnya untuk berkembang biak.