Merdeka.com – Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep mengucap ikrar suci pernikahannya dengan Erina Gudono di Pendopo Kerajaan Ambarukmo, Sabtu (10/12). Usai melakukan akad nikah, pasangan Kaesang dan Erina akan melakukan upacara adat Jawa yang disebut Panggih.
Upacara panggih ini seperti puncak dari acara sebelumnya, seperti pada Midodareni yang memisahkan kedua mempelai. Kini, dalam Upacara Panggih, keduanya justru dipertemukan.
Ada beberapa tahapan dalam upacara panggih yang dilakukan Kaesang dan Erina, yaitu:
Seimbangkan gantal
Dalam proses pertemuan manten ini, gantal atau buah pinang yang diikat dengan benang putih akan dilempar oleh kedua belah pihak. Pengantin pria melempar gantungan di dada pengantin wanita sebagai tanda bahwa dia telah memenangkan hati kekasihnya, dan pengantin wanita akan mengarahkan gantungan ke lutut pria sebagai tanda pengabdian kepada suaminya.
Jangan menandai/mengikuti anjing
Ritual menginjak telur ayam mentah oleh mempelai pria dilakukan dengan harapan mendapatkan keturunan karena keduanya bersatu. Kemudian, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda kasih sayangnya.
2 dari 2 halaman
Sinduran
Diharapkan kain sindur merah putih ini dapat memberikan keberanian kepada kedua mempelai untuk menjalani pernikahannya dengan penuh semangat dan penuh semangat. Dalam ritual ini, keduanya akan dibalut dengan kain sindur sambil diantar menuju pelaminan oleh ayah mempelai wanita.
Menimbang berat
Setelah kedua mempelai duduk di kursi pelaminan, bapak mempelai wanita akan melakukan ritual menimbang sendiri anak dan menantunya dengan menggendong kedua mempelai di pangkuannya.
Minum rujak dengan
Secara harfiah, rujak degan adalah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Tradisi minum air kelapa dilakukan secara bergilir dalam satu gelas untuk satu keluarga.
Mulai dari bapak untuk diwariskan kepada ibu sehingga diberikan kepada kedua pasang mempelai. Air kelapa ini disimbolkan sebagai air suci yang dapat menyucikan seluruh anggota keluarga secara spiritual.
Dadih
Ritual ini dilakukan oleh mempelai laki-laki yang membagikan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan gabah kepada istrinya sebagai simbol bahwa ia akan bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga.
Ganda
Ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali ini merupakan simbol bahwa kedua pasangan akan selalu saling membantu dan juga saling bercinta hingga tua.
Sungkeman
Seluruh prosesi upacara dalam tradisi Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu bersimpuh di depan orang tua masing-masing calon pengantin sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka sehingga akhirnya dapat menjalani hidup baru bersama pasangannya.
(mdk/timah)