Menurut arsip berita detikcomsholawat dilontarkan oleh Kiai Ali Mansur saat berada di Banyuwangi dan menjabat sebagai ketua NU cabang Banyuwangi dan kepala Kementerian Agama (Kemenag).
Putranya, Saiful Islam mengatakan, sholawat tersebut dibacakan di hadapan Habib Ali Al-Habsy Kwitang di Jakarta setelah sholawat dilakukan pada malam harinya. Melalui acara ini, badar doa mulai terdengar di masyarakat.
Teks sholawat badar lengkap dikutip Sebuah buku oleh Majmu Sharif termasuk berikut ini.
Teks Sholawat Badr dalam bahasa arab, latin dan artinya
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ Allah
Damai sejahtera besertamu
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلهِِوله
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـله الَله
Ya Allah
Amin
???
Amin
Ya Allah
Amin
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـَةٍ
Amin
Amin
Amin
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلَرْضِ مَعْ مَع
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رحا ياـَل
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَدسَ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـديْ رَل
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَْعَلَعَلَ
???
Dan
???
Ya Allah
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ ره يـَلا
Ya Allah
Amin
Amin
Tuhan memberkati
Bacaan Latin: Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa thaaha rasuulillaah
Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa yaa siin habiibillaah
Tawasalnaa bibismillaah wabil haadi rasuulillaah
Wakulli mujahidin lillaah bi jasal badri yaa allaah
Ilaahi sallimil ummah minal aafaati wanniqmah
Wamin hammin wamin ghummah bi jasal badri yaa allaah
Ilaahi najjinaa waksyif jamii’a adziyyatin wahrif
Jadi idal ‘idaa wal thuf bi jasal badri yaa allaah
Ilaahi naffisil kurbaa minal’ashiina wal’athbaa
Wakulli baliyyatin wawabaa bi jasal badri ya allaah
Fakam min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat
Wakam min ni’matin washalat bi expertl bailri yaa allaah
Wakam aghnaita dzal ‘umri wakam autaita d’zal faqri
Wakam’aafaita dzal wizri bi jasal badri yaa allaah
Laqad dlaaqat’alal oalbi jamii’ul ardli ma’ rahbi
Fa anji minal balaas sha’bi bi jasal badri yaa allaah
Atainaa thaalibir rifdi wajullil khairi adalah sa’di
Fawassi’ minhatal aidii bi jasal badri yaa allaah
Falaa tardud ma’al khaibah balij’alnaa’alat thaibah
Ayaa dzal ‘lzzi wal haibah bi jasal badri yaa allaah
Wain tardud faman ya-tii binaili jamii’i haajaati
Ayaa jalail mulimmaati bi ahlil badri yaa allaah
llaahighfir wa akrimnaa binaili mathaalibin minnaa
Wadaf dan masaa-atin ‘annaa bi jasal badri yaa allaah
llaahii anta dzuu luthfin wadzuu fadl-lin wadzuu ‘athfin
Wakam min kurbatin tanfii bi ahlil badri yaa allaah
Washalli ‘alan nabil barri bilaa’ addin walaa hashri
Wa aali saadatin ghurri bi ahlil badri yaa allaah
Ini berarti:
“Semoga rahmat dan keselamatan Allah tetap dilimpahkan kepada Rasulullah.
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin, kesayangan Allah.
Kami vasila dengan berkah basmala, dan dengan Nabi yang memenuhi Rasulullah lagi.
Dan semua orang yang berperang demi Allah, demi karunia Badr, ya Allah.
Ya Allah, Engkau telah menyelamatkan manusia dari musibah dan penderitaan.
Dan dari kesulitan dan kesusahan, karena berkah ahli badar, ya Allah.
Ya Allah, selamatkan kami dari semua yang menyakitkan dan selamatkan kami dari tipu muslihat musuh kami.
Dan kasihanilah kami, karena rahmat Badar, ya Allah.
Ya Allah, berilah engkau menghilangkan beberapa masalah, dari orang-orang yang maksiat dan merugikan.
Dan semoga Engkau menghilangkan segala musibah dan wabah penyakit, karena rahmat Badar, ya Allah.
Begitu banyak berkat telah datang dan banyak hinaan telah disingkirkan.
Dan datanglah banyak karunia, karena karunia Badr, ya Allah.
Berapa kali Anda memberi kekayaan kepada orang kaya, dan berapa kali Anda memberi bantuan kepada yang membutuhkan.
Dan sudah berapa kali Engkau mengampuni para pendosa, karena karunia Bedar, ya Allah.
Memang hati manusia terasa sesak di bumi yang luas ini, karena banyaknya bahaya yang mengerikan dan bencana yang menghancurkan.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari musibah yang mengerikan, karena rahmat Badr, ya Allah.
Kami datang meminta bantuan, dan meminta kebaikan dan keberkahan.
Semoga Allah melimpahkan rahmat yang melimpah, karena karunia Badr, ya Allah.
Maka jangan jauhkan kami dari kerugian, bahkan jadikan kami mampu beramal dan selalu bahagia.
Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan keagungan, karena anugerah Badar, ya Allah.
Ya Allah, ampunilah kami semua kesalahan kami dan muliakan kami dengan beberapa doa.
Dan tolaklah kesalahan kami, karena karunia Bedar, ya Allah.
Ya Allah, Engkaulah yang memiliki rahmat dan rahmat dan kasih sayang.
Banyak kesulitan yang hilang karena berkah sahabat Badar, ya Allah.
Dan semoga engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi yang selalu setia kepadamu dengan limpahan rahmat dan kemakmuran yang tak terukur dan tak terhitung banyaknya.
Dan semoga tetap pada keluarga Nabi dan Sayyid yang cahayanya bersinar, karena rahmat Badar, ya Allah.”
Sholat Badar ternyata juga memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada masa pemberontakan G30S PKI atau gerakan 30 September, Sholawat badar digunakan kader NU untuk menyemangati diri dan menjadi simbol keistimewaan di samping lagu Genjer-Genjer yang identik dengan PKI.
Tonton videonya”Kisah Hanan Attaki menjadi Santri NU setelah diajak istri Kiai Sowan“
[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)