Lynda HasibuanCNBC Indonesia
Pasar
Minggu, 22/01/2023 14:00 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah analis memperkirakan harga emas dunia akan naik tajam pada 2023. Ada yang memproyeksikan kenaikan harga emas tahun ini mencapai US$ 4.000 per troy ounce atau sekitar 120% dari level saat ini.
Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, bank sentral yang sangat agresif menaikkan suku bunga membuat harga emas lesu tahun lalu.
Sejak November 2022, harga emas mulai naik setelah adanya tanda-tanda bahwa bank sentral, khususnya Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed), akan melonggarkan kenaikan suku bunganya.
Harga emas sejak awal November hingga perdagangan Jumat (20/1/2023) melonjak lebih dari 18%, di kisaran US$ 1.927/troy ounce yang merupakan level tertinggi dalam 9 bulan terakhir.
Pada saat yang sama, perak naik sekitar 25% hari ini di sekitar US$24 per ons. Tahun ini, perak diperkirakan akan menembus US$ 30 per ounce lagi, artinya akan ada kenaikan lagi sebesar 25%.
“Melihat sejarah perak, biasanya terapresiasi sekitar 20% per tahun di mana terjadi inflasi tinggi. Mengingat rekam jejak tersebut, dan harga perak relatif lebih murah daripada emas, saya tidak akan terkejut melihat harga perak mendekati US$30 per ons tahun ini, dan itu akan menjadi perlawanan yang sulit,” kata Jamie Simpson, CEO ABC Bullion CNBC InternasionalKamis (19/1/2023).
Sementara itu, chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstrimnya. Menurut dia, harga emas akan melambung hingga US$ 4.000 per troy ounce pada 2023.
Proyeksi ini didasarkan pada resesi dan pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
“Emas tidak hanya naik 10-20% tapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa mencapai US$ 2.500-4.000 per troy ounce tahun depan (2023),” ujar Kiener, dikutip dari CNBC Internasional akhir tahun lalu.
Proyeksi ekstrim juga dikeluarkan oleh Saxo Bank. Bank Denmark memproyeksikan harga logam mulia tersebut akan terbang hingga US$ 3.000 per troy ounce.
Untuk diketahui, satu troy ounce setara dengan 31,1 gram. Jika harga emas dunia mencapai US$ 4.000/troy ounce, untuk mencari harga per gramnya, bagi dengan 31,1. Hasilnya US$ 128,6 per gram.
Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (19/1/2023) adalah Rp15.113/US$, maka harga emas dunia jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp1.946.103/gram. Artinya, jika harga emas dunia melebihi US$ 4.000/troy ounce, maka harga emas batangan di dalam negeri bisa mencapai Rp. 2 juta/gram.
Tapi sekali lagi, dengan asumsi harga emas dunia benar-benar tembus US$ 4.000/troy ounce, dan kurs rupiah masih di atas Rp. 15.000/US$.
Pergerakan nilai tukar rupiah juga mempengaruhi harga emas batangan di dalam negeri. Misalnya harga emas dunia US$ 4.000/troy ounce, sedangkan kurs rupiah Rp. 14.500/US$, maka harga per gramnya adalah Rp. 1.864.700.
Sebagai catatan, ilustrasi ini masih perhitungan kasar, belum memperhitungkan biaya lain hingga pajak. Sehingga harga emas batangan bisa lebih tinggi lagi.
(RCI/dhf)