Banjarmasin (ANTARA) – Pelajar khususnya di tingkat SMA dan sederajat di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan antusias menyaksikan pemutaran perdana film layar lebar berjudul “Langara” di Belda City Cinema Mall (KCM), Banjarmasin, Kamis.
Bahkan, lebih dari satu studio dipenuhi siswa yang datang dari perwakilan beberapa sekolah untuk menyaksikan pemutaran gratis film yang berdurasi kurang lebih 30 menit itu.
Diantaranya ada beberapa siswa SMK Wikrama 1 Banjarmasin yang mengaku sangat senang diundang untuk bisa menyaksikan pemutaran perdana film tersebut.
“Seru, cerita filmnya bagus,” ujar siswa SMK Wikrama 1 Banjarmasin bernama Nikmatul Izkiah.
Ia dan kawan-kawan belum pernah ke lokasi syuting film ini di daerah Loksado, Hulu Sungai Selatan yang memiliki Gunung Langara atau salah satu turunan dari Gunung Meratus.
“Alam di Loksado sangat indah, kami ingin ke sana,” ujarnya.
Senada dengan itu, salah seorang siswa SMK 1 Muhammadiyah Banjarmasin, Gama bersama teman-temannya menonton film Langara bersama juga sangat terkagum-kagum dengan pegunungan Maratus di lokasi syuting.
“Kami jadi tahu apa itu Geopark Meratus setelah menonton film ini,” ujarnya.
Produser Langara Film, Nurul Aulia Badar mengatakan, film ini merupakan dedikasi untuk mewujudkan Kalsel yang memiliki Geopark Meratus yang diakui dunia.
Sebab, kata dia, semangat pembuatan film ini adalah untuk mengedukasi, mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk pemerintah untuk peduli, menjaga alam di pegunungan Meratus.
Selain itu, kata dia, untuk mendorong talenta-talenta muda kreatif baik akting maupun kreator film untuk menggali potensi yang ada di Geopark Meratus menjadi sebuah karya film yang menarik dan edukatif.
Usai menonton film tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Hanifah Dwi Nirwana pun mengapresiasi banyaknya ilmu yang terkandung dalam alur cerita film tersebut untuk menjaga kelestarian alam.
“Dalam film ini kita juga melihat bagaimana semangat seorang perempuan muda untuk membangun mimpinya dan betapa pedulinya gubernur kita,” ujarnya.
Film Langara diproduksi oleh Badan Pengelola Geopark Meratus bekerja sama dengan Perum LKBN Biro ANTARA Kalsel dan rumah produksi Creator Production.
Film yang disutradarai oleh pemuda bernama Sitti Adhila Suprihana ini tak lepas dari upaya agar Geopark Meratus dikenal dunia.
Geopark merupakan kawasan yang dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
Geopark Meratus dinyatakan sebagai geopark nasional pada tahun 2018.
Saat ini BP Geopark Meratus sedang mempersiapkan pengajuan untuk masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark (UGGp).
Indonesia memiliki 19 geopark, dimana enam geopark berstatus internasional (UGGp) dan 13 geopark berstatus nasional.