Banjarmasin – Seorang siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berinisial E (4) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga dianiaya gurunya hingga bahunya patah. Kejadian tersebut dilaporkan oleh orang tua korban ke polisi.
“Sebenarnya seminggu yang lalu ibu korban melapor ke Krimeum. Karena sifatnya aduan, Krimea mengantarnya ke SPKT dan itu hanya laporan pengaduan,” jelas Kabid Humas Polda Kalsel .
Penganiayaan yang dialami E terjadi pada Februari 2023. Rifai menuturkan, E mengalami penganiayaan fisik yang membuat psikisnya terganggu.
“Fisik (kekerasan), tapi masih kita selidiki dan lakukan pemeriksaan, karena sudah tiga bulan sejak kejadian itu,” ujarnya.
Rifai mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pasalnya, luka fisik korban sudah hilang karena sudah lama terjadi.
“(Bekas luka) itu sudah hilang, jadi dari laporan kemarin kita hanya bisa melihat dari gambarnya saja,” kata Rifai.
Pihaknya menghubungi Banjarmasin dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) provinsi. Rifai meminta agar para korban mendapat pendampingan psikologis.
“Namun untuk unit PPA Krimea, koordinasi dilakukan untuk unit PPA provinsi dan Banjarmasin, sehingga para korban bisa mendapatkan bantuan dari psikologi dan lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, kasus tersebut sempat dimediasi namun gagal. Guru tersebut dinilai beritikad buruk sehingga kasusnya dilanjutkan ke ranah hukum.
“Ada kesepakatan penyelesaian antara korban dengan pelapor. Hanya ibu korban yang mengatakan bahwa guru ini tidak beritikad baik. Makanya ibu mengajukan gugatan,” jelasnya.
Sejauh ini polisi belum memanggil guru PAUD tersebut karena masih dalam proses menerima pengaduan dari ibu korban. Rifai juga menjelaskan masih menunggu hasil penyelidikan PPA untuk dimasukkan dalam laporan polisi (LP).
“Cuma pengaduan, nanti unit PPA akan mengusut kejahatan baru ini dan membuat penjara. Dari penjara, ini dasar pemanggilan penanggung jawab,” tambahnya.
Kasus ini diketahui viral di media sosial setelah orang tua korban berinisial RA mengunggah pengaduan terkait pencabulan terhadap anaknya oleh guru PAUD di media sosial.
Ibu korban baru mengetahui penganiayaan tersebut setelah mendapat laporan dari salah satu pihak di PAUD. Dugaan kekerasan terhadap E terjadi pada Jumat (26/5).
“Wahai guru, tangan kecil ini (milikmu) akan ditarik begitu keras hingga badannya membentur lantai dan tulang selangkanya patah serta sendi bahunya tergelincir bu,” kata RA dalam status Instagramnya.