Kedatangan Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr Bonnivasius Prasetya Ichriarto, SSi, MEng bersama rombongan untuk menyerahkan piala juara pertama lomba Sekolah Siaga Penduduk Nasional (SSK) kepada SMPN 6 Banjarmasin. disambut dengan tarian di depan pintu masuk gedung serbaguna sekolah, Sabtu (23/9/2023).
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ir H Ramlan MA, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan lain-lain.
Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI kembali disambut hangat oleh tokoh teladan SSK SMPN 6 Banjarmasin bernama Saling Sapa (Sasa) yang terbagi dalam beberapa kelompok diskusi yaitu kelompok perundungan, kelompok narkoba, stunting, seks pranikah dan pernikahan dini.
Bersama-sama, para pelajar ini juga menyuarakan penolakan terhadap seks bebas atau seks pranikah, larangan pernikahan dini, dan larangan narkoba.
Selanjutnya ketua kelompok ini menjelaskan apa itu pernikahan dini, seks pranikah, narkoba, dan lain-lain serta dampaknya.
Keberadaan role model Sasa mendapat pujian dari Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr Bonnivasius Prasetya Ichriarto, SSi, MEng serta tamu undangan lainnya.
“Hal inilah yang menjadi salah satu faktor dan keunggulan SMPN 6 Banjarmasin menjadi juara pertama Pleno Sekolah Siaga Penduduk (SSK) tingkat nasional dengan mengalahkan sekolah lain di Indonesia,” kata Bonnivasius usai acara, Sabtu (23/9). ).
Menurutnya, yang menjadi teladan adalah sapaan atau sasa dan ada kelompok diskusi tentang perundungan, narkoba, stunting, seks pranikah, pernikahan dini. “Ini adalah masalah kependudukan yang tidak dimiliki sekolah lain,” tegasnya.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI menambahkan, perjalanan SMPN 6 menjadi juara nasional juga memiliki cerita yang cukup panjang, mulai dari mengikuti seleksi SSK tingkat Kabupaten/Kota, kemudian di Provinsi, Daerah dan kemudian menjadi Juara I di Paripurna. level nasional.
“Kami juga melihat sekolah ini sudah mempersiapkan diri selama 2 tahun dengan persiapan berbagai program kependudukan,” tegasnya.
Bonnivasius berharap, setelah SMPN 6 Banjarmasin menjadi SSK nasional, kita tidak boleh berpuas diri dan berakhir di sini. “Tentu ada tanggung jawab untuk menularkan hal-hal baik kepada sekolah sekitar,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, tentunya ada dukungan dari teman-teman instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lain-lain.
Bonnivasius meyakini jika sekolah swasta dan negeri di Kalsel dilibatkan dalam pelaksanaan program SSK, maka ke depan ancaman kependudukan seperti kasus perundungan, narkoba, stunting, seks pranikah, pernikahan dini akan berkurang dan tidak ada sama sekali di Kalsel. Kalimantan dan Indonesia pada umumnya.
“Kami juga akan melakukan program pendampingan yang lebih tinggi lagi
“SMPN 6 Banjarmasin,” tegasnya.
Bonnivasius menambahkan efektivitas kompetisi SSK ini sangat tinggi, siswa SMP dan SMA saat ini akan menjadi generasi emas Indonesia pada tahun 2045.
Sebab, lanjutnya, ia dididik sejak dini dan diberikan keteladanan sejak dini. Memahami dampak pranikah, mengkonsumsi narkoba, seks pranikah dan lain sebagainya.
“Anak-anak ini akan siap menjadi manusia yang berkualitas.
Kami sudah mempersiapkan mereka secara psikis dan fisik dan hanya tinggal keterampilannya saja. “Tugas dinas pendidikan menyiapkan keterampilannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ir H Ramlan MA menambahkan, nantinya SMPN 6 Banjarmasin bisa mensosialisasikan Sekolah Siaga Penduduk ke sekolah-sekolah di sekitarnya.
“Ini juga menjadi tantangan berat bagi kami untuk bisa mempertahankan prestasi tersebut, karena Kalsel berhasil meraih dua gelar yaitu juara I SMP sederajat dan juara II SMA, MAN sederajat melalui MAN Cendekiawan Tanah Laut,” ujarnya. dikatakan.
Kepala SMPN 6 Banjarmasin,
Aminsyah mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas kedatangan Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr Bonnivasius Prasetya Ichriarto, SSi, MEng bersama Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan dan rombongan ke sekolahnya.
“Wakil dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel menyampaikan apresiasi kepada siswa kami dan memberikan motivasi kepada anak-anak,” ujarnya.
Selain meraih juara I SSK tingkat nasional, guru SMPN 6 Banjarmasin Sri Wahyuni juga berhasil meraih juara I lomba logo Sekolah Siaga Penduduk Nasional.
“Dua kemenangan di tingkat nasional ini merupakan persembahan keluarga besar SMPN 6 Banjarmasin dalam rangka HUT Kota Banjarmasin ke-497 pada bulan September ini,” kata Aminsyah.
Sekolah Siaga Penduduk merupakan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam rangka sosialisasi kepada siswa mengenai kepedulian terhadap masalah kependudukan.
Sekolah yang menjalankan program ini mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran. Diharapkan mahasiswa mempunyai pengetahuan dan sikap peduli terhadap kependudukan.
Penilaian lomba SSK dinilai dari tiga klasifikasi yaitu tahap dasar harus memiliki SK Sekolah Siaga Penduduk dari BKKBN, kemudian desain pembelajaran harus terintegrasi dengan permasalahan kependudukan.
Hal itu juga harus didukung dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, OSIS dan sejenisnya.
Tahap kedua adalah tahap pengembangan, tahap ini merupakan konsolidasi dari tahap pertama.
Klasifikasi terakhir adalah pleno, pada tahap ini minimal ada tiga kurikulum pembelajaran di sekolah yang mencakup masalah kependudukan, kemudian minimal ada tiga orang guru yang terlibat aktif dalam pengelolaan SSK, kemudian mempunyai pojok populasi atau ruang tersendiri bagi siswa untuk menyampaikan pemikirannya. tentang masalah kependudukan. (Mau/KPO-3)
SSK Juara Nasional Tingkat SMP
- Juara 1 : SMPN 6 Banjarmasin : Kalimantan Selatan
- Juara 2 : SMPN 2 ngamprah : Jawa Barat
- Juara 3 : SMPN 2 Kuripan : NTB
- Juara Nasional SSK Tingkat SMA :
- Juara 1 : MAN 1 Malang : Jawa Timur
- Juara 2 : MA IC Tanah Laut : Kalimantan Selatan
- Juara 3 : SMAN 1 Mamuju : Sulawesi Barat
Pemenang Kompetisi Desain Logo SSK:
- Juara 1 : Sri Wahyuni (SMPN 6 Banjarmasin-Kalsel)
- Juara 2: Nur Rohman (SMAN 10 Tanjung Jabung Timur-Kota Jambi)
- Juara 3: Alexander Pearson Herrman (SMPN 4 Kepanjen-Malang)