PONTIANAK – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat sosialisasikan perekaman biometrik melalui aplikasi Saudi Visa Bio. Aplikasi ini sudah menjadi kesepakatan antara Kementerian Agama dengan pihak otoritas Arab Saudi.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Darohman mengatakan perekaman biometrik dilakukan untuk memudahkan jemaah haji dalam membuat visa tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau penerbitan visa di Indonesia.
Darohman menuturkan bahwa pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 1444 hijriah sudah semakin dekat. Untuk itu semua pihak sudah harus bersiap menyukseskan penyelenggaraan musim haji tahun ini. Ikutilah kegiatan sosialisasi selama dua hari ini dengan sebaik-baiknya dan penuh kesungguhan.
“Kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya kita untuk mematangkan persiapan pelaksanaan musim haji. Kami mengundang narasumber yang berkompeten dan ahli dibidangnya, Chairobby, dari Seksi Dokumen Haji Subdirektorat Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Direktorat Pelayanan Haji dalam Negeri. Beliau nanti yang akan memberikan pelatihan dan pendampingan perekaman data biometrik calon jamaah haji melalui aplikasi Saudi Visa Bio,” terang Darohman.
Darohman juga mengingatkan kepada para kasi/penyelenggara haji dan umrah untuk memastikan passport jemaah calon haji masih aktif hingga waktu kepulangan dan tiba di tanah air.
“Saya harapkan kepada para kasi/penyelenggara haji dan umrah di Kemenag kabupaten/kota untuk memastikan kembali data calon jemaah haji harus valid, akurat dan aktif. Termasuk dokumen passport, pastikan masih aktif. Paling tidak masa berlaku aktif hingga Desember 2023,” jelasnya.
Jika passport sudah kedaluwarsa, atau pun masa berlaku hampir habis dikhawatirkan akan memunculkan masalah ketika jemaah tersebut ada halangan dan tidak bisa pulang sesuai jadwal kloter.
“Misalnya ada persoalan kesehatan, jemaah haji sakit di tanah suci, kemudian harus dirawat di rumah sakit, sedangkan masa keaktifan passport sudah habis, tentu kondisi seperti ini akan menimbulkan masalah,” tegas Darohman didampingi Husnul Azmi, Subkoordinator pendaftaran dan dokumen haji.
Darohman berharap para kasi/penyelenggara PHU Kemenag kabupaten/kota sudah menyusun jadwal manasik haji.
“Agendakan jadwal manasik haji. Libatkan Ketua Kloter dan PPIHD saat kegiatan manasik. Hal ini penting agar ketua kloter dan petugas haji daerah sudah saling kenal dengan calon jemaah haji. Sehingga akan memudahkan komunikasi dan koordinasi. Pastikan data lansia yang menjadi jemaah haji. Data pula berapa usia CJH tertua dan termuda,” terangnya.
Chairobby, dari Seksi Dokumen Haji Subdirektorat Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Direktorat Pelayanan Haji dalam Negeri menjelaskan secara teknis, aplikasi Saudi Visa Bio ini dapat merekam biometrik jemaah haji sebagai syarat penerbitan visa. Saat jemaah belum melakukan perekaman, akan terkonfirmasi pada sistem MoFA (The Ministry of Foreign Affairs/Kementerian Luar Negeri) saat dilakukan proses Fill Mofa Form (FMF).
“Aplikasi Saudi Visa Bio bisa diunduh melalui Google Playstore dan App Store. Handphone dengan spesifikasi terbaru akan semakin mempercepat proses perekamannya. Jika terkendala saat melakukan perekaman karena kondisi tertentu, maka harus menyertakan surat keterangan dokter yang kemudian di-upload pada Aplikasi Saudi Visa Bio,” terang Chairobby.
Bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) diatas 80 tahun tidak diharuskan untuk melakukan rekam biometrik. Sedangkan pengguna dibawah usia tersebut wajib memiliki akun dengan satu email dan satu nomor handphone pribadi dengan maksimal perekaman 1-5 data biometrik.
“Calon jemaah haji yang berusia di atas 80 tahun tidak wajib melakukan rekam biometrik dalam proses penerbitan visa haji. Kendati demikian, rekam biometrik bagi jemaah lainnya tetap diperlukan, mengingat hal tersebut merupakan syarat penerbitan visa haji. Jemaah yang terkendala saat melakukan perekaman biometrik karena kondisi tertentu, harus menyertakan surat keterangan dokter yang diunggah pada aplikasi Saudi Visa Bio,” jelasnya lagi. (mrd)