Anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi terus menggencarkan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila ke desa-desa terpencil di provinsinya.
“Sosialisasi ke pelosok desa diperlukan agar seluruh masyarakat atau Warga Negara Indonesia (WNI) dimanapun berada mengetahui, memahami, yang pada gilirannya mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila,” kata Athaillah melalui telepon seluler, Minggu.
Wakil rakyat kelahiran Barabai (165 kilometer sebelah utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel ini berharap dengan pemahaman dan pengalaman yang baik dan benar akan nilai-nilai luhur tersebut, mungkin akan sulit untuk masuk ke paham lain yang bertentangan dengan pancasila.
Apalagi, lanjut wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana dan magister hukum ini, di era sosial dan digital, dirinya memahami bahwa dirinya dapat dengan mudah masuk ke pedesaan dan dapat mempengaruhi sikap masyarakat pedesaan atau pelosok.
“Dengan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila ke desa-desa, masyarakat desa malah tidak akan menerima berita media sosial, apalagi berita bohong (hoax),” ujar Ketua Pemuda Pancasila “Bumi Murakata” HST tersebut.
Dalam sosialisasi tersebut, wakil rakyat yang akrab disapa Bang Atak itu memaparkan empat pilar dalam perspektif kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan masyarakat yang mantan pembalap motor dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Bumi Murakata HST tahun 1980-an melakukan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Desa Layuh, Kecamatan Batu Benawa atau di pinggiran Pegunungan Meratus, Minggu.
Sementara itu, Kepala Desa Layuh yang diwakili Ketua RT 03 Suriani dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan kerja dan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dari anggota DPRD Kalsel.
“Kami berharap seluruh peserta sosialisasi menyimak materi tersebut, dan pada gilirannya mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Suriani.
Peserta kegiatan sosialisasi tersebut adalah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kader Posyandu dan Karang Taruna, serta warga sekitar Desa Layuh (sekitar 15 kilometer dari ibu kota HST.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023