BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi menetapkan siaga banjir, longsor, dan angin puting beliung mulai 8 Desember hingga 8 Februari 2022.
Penetapan status tersebut untuk wilayah Kabupaten HST, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berdasarkan prediksi BMKG Kalsel. Prakiraan saat ini adalah untuk hujan lebat dari Desember 2022 hingga Maret 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST sebelum menetapkan status siaga bencana, Bupati telah membuat surat edaran ke kecamatan. Oleh camat, surat edaran tersebut diteruskan ke perangkat desa hingga masyarakat.
Ketua Pelaksana BPBD HST, Budi Hariyanto, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (11/12/2022), menjelaskan pihaknya telah mengaktifkan posko 24 jam sebagai bagian dari kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana.
Baca juga: Kebakaran berkobar di HST Kalsel, empat rumah warga di Desa Kalibaru hangus terbakar
Baca juga: Mobil Awak Tajam BPK di Tanjung Rema, Kota Martapura Terbakar, Pelaku Misterius
Pos tersebut berada di Kantor HST BPBD. “Untuk petugas kita bagi menjadi dua shift yaitu pagi dari pukul 08.00 sampai 20.00 WITA. Selanjutnya dari pukul 20.00 sampai 08.00 WITA,” terangnya.
Petugas posko terus memantau kondisi di lapangan setiap hari. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten HST rawan banjir. Khususnya di Kecamatan Haruyan, Hanntak, Batu Benawa dan Barabai.
Sedangkan rawan longsor terjadi di daerah pegunungan antara lain Kecamatan Batanga Alai Timur, Hanntak, Haruyan. Rawan meletakkan beliung di perairan rawa, seperti di Kabupaten Labuan Amas Utara.
Warga yang tinggal di daerah rawan longsor juga sudah diimbau melalui aparat desa untuk waspada. Apalagi saat beraktivitas di sawah atau persawahan di dekat tebing. Apalagi saat hujan deras disertai angin.
Baca juga: Bawa Ular Saat Temui Petani, PPL di Balangan Kenalkan Ular untuk Basmi Tikus, Ini Tujuannya
Baca juga: Korupsi Pengadaan Lahan Bendungan Tapin, Penyidik Kejaksaan Kalsel Pertimbangkan Pasal TPPU
“Lebih baik menangguhkan pekerjaan dulu. Termasuk saat mengendarai sepeda motor, baik roda dua maupun roda empat, di mana di kiri atau kanannya ada tebing gunung,” ujarnya.
Jika terjadi bencana dengan status naik status menjadi tanggap darurat bencana, kata Budi, pihaknya siap mengaktifkan posko tersebut. Termasuk melibatkan TNI/Polri, pihak terkait, dan bekerja sama dengan relawan dalam penanganan korban.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)