Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai di Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan akan memiliki dua orang guru besar dan mengembangkan jenjang pendidikan sarjana (S2).
“Nanti seiring berkembangnya STIA Amuntai, kita akan memiliki dua guru besar (professor) yang akan mengajar di STIA Amuntai dan kita akan membuka jenjang pendidikan Magister Administrasi Publik,” kata Kepala STIA Reno Affrian di Amuntai, Kamis.
Baca juga: Lulusan STIA Amuntai ‘Stracerstudy’
Reno mengatakan seiring dengan kegiatan kerjasama antara STIA Amuntai dan UNTAG Surabaya serta rencana STIA untuk membuka gelar Sarjana (S-2) Ilmu Administrasi Publik, dua orang guru besar dari UNTAG yaitu Prof DR Agus Sukrisyanto MS dan Prof DR Rudi Handoko MS turut hadir. bersedia mengajar dan menjadi staf pengajar di STIA Amuntai.
Dalam rangka meninjau visi dan misi serta kurikulum, STIA Amuntai menggelar “workshop” di Kampus STIA dengan menghadirkan dua profesor UNTAG Surabaya.
Dijelaskan, Prof DR Agus Sukrisyanto MS adalah ahli dalam bidang visi misi dan dewan ahli di Asosiasi Administrasi Negara, sedangkan Prof DR Rudi Handoko MS adalah ahli dalam penyusunan kurikulum dan merupakan Ketua UNTAG Surabaya. Program Studi Doktor.
Baca juga: Mahasiswa Tolak Perayaan Tahun Baru
Workshop dihadiri oleh Ketua Yayasan Bakti Muslimin Irza Setiawan, dosen, mahasiswa, stakeholder dan mitra STIA Amuntai antara lain Amuntai Bank Kalsel Syari’ah, BRI dan Bank Mandiri cabang Amuntai
Dalam waktu dekat, STIA Amuntai juga akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan mengundang berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, untuk mencari format yang cocok untuk pengembangan STIA Amuntai ke depan.
“Kami ingin mengetahui apa keinginan dan harapan pemerintah serta kerja Mita untuk visi/misi dan kurikulum pengajaran di STIA Amuntai,” kata Reno.
Baca juga: Akhmad Riduan Pimpin STIA Amuntai
Reno menjelaskan, kebijakan meninjau ulang visi dan misi tersebut tidak lepas dari kebijakan pemerintah terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dikatakan, tinjauan visi dan misi harus memiliki indikator yang jelas dan realistis agar kegiatan yang diselenggarakan oleh STIA Amuntai ke depan dapat tercapai.
VIDEO BERITA TERKAIT :
Setelah meninjau visi dan misi, akan dilanjutkan peninjauan kurikulum agar lebih relevan dengan karakteristik satuan pendidikan saat ini. Perubahan visi dan misi jelas akan mengubah sistem akademik dan perkuliahan.
Ia menambahkan, target penetapan visi misi baru akan selesai paling lambat 1 bulan setelah terbentuknya tim penyusun kajian visi misi STIA Amuntai.
“Setelah membuat visi dan misi baru, sosialisasi akan dilakukan kepada semua kalangan mulai dari civitas akademika dan mahasiswa melalui website, mading dan lain-lain,” pungkas Reno.
Sementara itu, Prof. Dr. Agus Sulistiyanto, MS Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik UNTAG Surabaya mengatakan, rasio jumlah dosen dan mahasiswa di STIA Amuntai memenuhi kriteria.
Baca juga: Wacana Persyaratan CPNS Dikhawatirkan
Kendati demikian, Agus menyebut masih ada sejumlah catatan yang harus dilakukan perubahan STIA Amuntai untuk memaksimalkannya sebagai perguruan tinggi di Kabupaten HSU.
“Karena universitas ini berkaitan dengan visi dan misi, saya melihat bahwa visi dan misi STIA Amuntai sudah berorientasi pada level nasional dan perlu dikembangkan ke level yang lebih besar lagi,” imbuhnya.
Dikatakannya, dari sisi kelembagaan, status SMA yang diselenggarakan STIA Amuntai bisa ditingkatkan menjadi universitas sehingga cakupannya lebih luas.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023