Suku Suku Di Pulau Kalimantan: Dari Tradisi Hingga Budaya
Introduction
Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di dunia dengan luas area 743.330 km². Pulau ini terbagi menjadi 3 wilayah yaitu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, dengan lebih dari 200 kelompok suku yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kekhasan budayanya sendiri. Di artikel ini, kami akan membahas tentang Suku suku di Pulau Kalimantan dari tradisi hingga budaya serta FAQ yang sering ditanyakan.
Sejarah Suku Suku di Pulau Kalimantan
Sejarah suku di Pulau Kalimantan bisa ditelusuri dari zaman prasejarah dengan penemuan sisa-sisa manusia purba yang dihitung berusia hingga kurang lebih 40,000 tahun yang lalu. Mulai dari era mula-mula, suku Dayak sudah menghuni daerah ini dan telah mendapat pengaruh dari budaya Hindu dan Buddha.
Seiring berkembangnya zaman, Pulau Kalimantan dijajah oleh Belanda dan pengaruh agama Islam semakin menyebar. Dalam sejarah suku di Pulau Kalimantan, pengaruh agama Islam paling besar terlihat di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Namun, suku Dayak masih mempertahankan tradisi adat mereka dan masuk dalam kelompok suku yang masih melestarikan adat istiadatnya.
Jenis-Jenis Suku Suku di Pulau Kalimantan
Berikut adalah jenis-jenis suku yang terdapat di Pulau Kalimantan dan sebagian besar masih melestarikan tradisi dan budayanya hingga saat ini:
1. Suku Dayak
Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan yang biasa tinggal di pedalaman hutan dan memiliki kebudayaan yang unik dengan tradisi adat yang tinggi. Mereka memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda dan terdapat banyak variasi bahasa dayak dan disebut juga sebagai bahasa Austronesia. Suku Dayak memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme serta mempercayai keberadaan roh dalam setiap jiwa dan benda.
2. Suku Banjar
Suku Banjar adalah salah satu kelompok suku di Kalimantan Selatan yang terdiri dari berbagai etnis seperti Dayak, Melayu, Jawa, Arab dan Banjar sendiri. Suku Banjar memiliki bahasa ibu yaitu bahasa Banjar yang mempunyai sedikit kesamaan dengan bahasa Melayu dan Jawa.
Suku Banjar sebagian besar beragama Islam dan memiliki tradisi dan budaya yang unik, seperti tari yang disebut tari zapin, busana tradisional yang terdiri dari busana pria yang disebut jubbah dan untuk wanita disebut baju kurung.
3. Suku Kutai
Suku Kutai adalah suku pribumi yang bermukim di wilayah Kalimantan Timur. Suku Kutai memiliki bahasa ibu yang disebut bahasa Kutai yang mempunyai kesamaan dengan bahasa Dayak dan bahasa Melayu.
Suku Kutai sebagian besar beragama Islam dan mempunyai adat yang unik seperti prosesi adat pelantikan raja Kutai Kartanegara dan makanan khas seperti papeda belutak dan penganan ubi kayu.
4. Suku Bajau
Suku Bajau merupakan suku bangsa yang memiliki kehidupan di atas air dan kemampuan bermigrasi yang sehingga kerap disebut sebagai pengembara laut. Mereka memiliki kepercayaan animisme dan Islam dengan bahasa yang disebut sebagai bahasa Bajau atau bahasa Ubian.
Suku Bajau sering bermukim di perairan selat Makassar dan Terumbu Selayar, namun terdapat juga suku Bajau di Pulau Kalimantan yaitu di wilayah Kotawaringin Barat dan Kapuas.
5. Suku Iban
Suku Iban biasa dikenal dengan orang Ulu atau Dayak Iban, mereka mendiami daerah di pedalaman Kalimantan Barat, Sarawak dan Brunei. Suku Iban memiliki bahasa well-known dengan nama bahasa Iban dan sebagian besar menganut agama Kristiani.
Suku Iban memiliki keterampilan budidaya padi yang unik, selain itu mereka memiliki kesenian dan tarian tradisional yang bisa dilihat pada acara-acara adat seperti Gawai Dayak dan Gawai Antu.
6. Suku Bugis
Suku Bugis adalah suku bangsa yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan, tapi juga tersebar di wilayah lain seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa hingga Maluku. Suku Bugis mempunyai bahasa Bugis sebagai bahasa ibu, dan sebagian besar beragama Islam.
Suku Bugis memiliki tradisi dan budaya yang unik seperti tari-tarian, lagu-lagu dan pakaian adat yang biasa dipakai pada acara pernikahan Bugis Mascarakat.
Budaya Suku Suku di Pulau Kalimantan
Setiap suku di Pulau Kalimantan memiliki kebudayaan yang unik dengan cara hidup, seni dan budayanya. Berikut adalah budaya dari suku-suku di Pulau Kalimantan yang menarik untuk dibahas:
Pakaian Adat
Pakaian adat suku-suku di Pulau Kalimantan sangatlah berbeda-beda, dimana setiap suku mempunyai ciri khas masing-masing. Pakaian adat suku Dayak berbeda dengan pakaian adat suku Banjar dan suku Kutai, dimana suku Dayak lebih memperlihatkan unsur alam seperti bulu-bulu dan tali, sedangkan suku Banjar mengenakan busana baju kurung dengan warna yang cerah.
Tarian
Tarian adalah seni pertunjukan yang dibanggakan oleh suku-suku di Pulau Kalimantan. Setiap suku mempunyai kesenian tari yang berbeda-beda, tarian yang terkenal seperti tari zapin dari suku Banjar dan tari perang dari suku Dayak.
Seni Patung Tiwah
Patung Tiwah adalah salah satu seni tradisional Dayak khususnya di Kalimantan Tengah yang menggambarkan tentang kematian. Patung Tiwah terbuat dari kayu dengan ukiran halus yang menunjukkan kesenian masyarakat Dayak.
FAQs Suku Suku di Pulau Kalimantan
1. Berapa banyak suku-suku yang berada di Pulau Kalimantan?
Pulau Kalimantan memiliki lebih dari 200 kelompok suku yang berbeda-beda.
2. Apakah suku Dayak masih ada hingga saat ini?
Ya, suku Dayak masih ada hingga saat ini dan masih mempertahankan tradisi dan budayanya.
3. Apa bahasa ibu suku Banjar?
Bahasa ibu suku Banjar adalah bahasa Banjar.
4. Suku Bugis sering bermukim di daerah mana saja selain Sulawesi Selatan?
Suku Bugis kerap tersebar di wilayah lain seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa hingga Maluku.
5. Apa itu patung Tiwah?
Patung Tiwah merupakan seni tradisional Dayak khususnya di Kalimantan Tengah yang menggambarkan tentang kematian.
Kesimpulan
Suku suku di Pulau Kalimantan memiliki kekayaan budaya yang luar biasa sehingga layak untuk diketahui dan melestarikannya. Masing-masing suku mempunyai keunikan dalam hal tradisi dan budayanya, dengan demikian budaya Pulau Kalimantan pun menjadi semakin beragam dan warna-warni. Semoga artikel tentang suku suku di Pulau Kalimantan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan rasa kebanggaan kita akan budaya Indonesia.