Persija Jakarta tertinggal 14 poin dari pemuncak klasemen PSM Makassar di sisa enam pertandingan/Foto/Twitter
Macan Kemayoran mengalami masa negatif justru dalam situasi genting dalam mengejar posisi puncak. Dalam tiga laga terakhir Liga 1 musim ini, Macan Kemayoran hanya mampu meraih satu poin.
Diawali dengan hasil imbang 0-0 melawan Madura United pada Minggu (26/2/2023), kemudian kalah 1-3 dari Borneo FC, Rabu (8/3/2023), dan terakhir kalah 0-2 dari Persik di pekan ke-2. .30 Liga 1 2022/2023 di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (12/3/2023) sore WIB.
Pelatih Persija Thomas Doll mengaku geram timnya kembali kalah di Liga 1. Kepastian itu setelah Skuat Macan Kemayoran -julukan Persija kalah 0-2 dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (12/3/2023). ).
Kekalahan tersebut membuat Persija kesulitan mengejar poin PSM dan Persib Bandung. Tim asal Jakarta itu masih berada di peringkat ketiga dengan 51 poin, Persib di peringkat kedua dengan 52 poin, sementara PSM di puncak klasemen mengumpulkan 65 poin.
Presiden Persija Mohamad Prapanca dalam laman resmi klub (persija.id) meminta maaf kepada suporter Persija, The Jakmania, karena tidak mampu membawa poin maksimal dari tiga laga tandang tersebut.
“Kami kecewa dengan hasil Persija pada periode ini. Terakhir kami kalah dari Persik dengan skor 0-2. Atas nama seluruh elemen tim, saya mohon maaf kepada The Jakmania. Hasil ini membuat peluang Persija meraih posisi puncak lebih curam lagi,” kata Prapanca.
Sementara itu, Pelatih Thomas Doll menyebut performa timnya tidak seperti yang diharapkan pada laga melawan skuad Macan Putih –julukan Persik. “Sulit menemukan kata-kata untuk hari ini. Penampilan para pemain sangat mengecewakan, gaya permainannya. Kami bermain lambat,” ujar Thomas Doll dalam konferensi pers usai pertandingan, Minggu (12/3/2023).
Pelatih asal Jerman itu menyebut pasukannya tidak bisa mengontrol permainan dan sering kehilangan fokus serta membuat keputusan yang salah. “Kami tidak memenangkan duel. Kami tidak terlalu kuat dan banyak melakukan kesalahan. Kami kehilangan segalanya.”
Thomas Doll menyebut Persija kehilangan jati diri dalam dua laga terakhir. “Saya sudah merasa bahwa permainan kami tidak seperti tim di liga 1. Ini juga tidak seperti Persija. Kami tidak dapat mengubah beberapa situasi karena beberapa pemain tidak ada.”
(sha)