BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Petani buah dan sayur di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Petani karet di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, juga resah karena ada kabar tak lagi menerima pupuk bersubsidi. Sedangkan pupuk nonsubsidi juga sulit diperoleh.
Belakangan terungkap, sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi karena keluarnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 yang menggantikan peraturan sebelumnya.
Dalam Permentan ini disebutkan dalam pasal 3 ayat 1, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani subsektor tanaman pangan, hortikultura; dan/atau perkebunan, dengan luas tanah tidak lebih dari 2 hektar.
Penjelasan mengenai petani pada subsektor tanaman pangan hanya terdiri dari beras; Jagung; dan kedelai.
Baca juga: Serapan Pupuk Non Subsidi di Kios Pertanian Ternama Tanahlaut Naik, Stok Capai Ratusan Ton
Baca juga: Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia, Petani Tanahlau Diajari Membuat Pupuk Organik
Baca juga: Dipengaruhi harga BBM, pupuk juga ditarik, menjadi dilema bagi petani di Kalsel
Sedangkan subsektor hortikultura hanya cabai; bawang merah; dan bawang putih. Sedangkan subsektor perkebunan hanya mencakup tebu rakyat; biji cokelat; dan kopi.
Jadi, selain petani di subsektor tersebut, mereka tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
Mereka yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi ini juga harus bergabung dalam Kelompok Tani dan terdaftar dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN).
Menanggapi hal tersebut, PT Pupuk Indonesia, Assistant Vice President Kanwil 5 Kalsel, Hendra Wahyudi mengatakan, pihaknya juga mengikuti aturan pemerintah.
Perusahaan hanya menyediakan pupuk NPK dan urea khusus untuk 9 komoditas.
Baca juga: Banjir Pasokan Cabai dari Luar Kalsel, Harga Pedas di Kota Barabai HST Turun
Baca juga: Permintaan Penyertaan Modal Dikritik Tajam, Direktur PTAM Bandarmasih Yudha Beri Penjelasan
Untuk stok Pupuk Bersubsidi di Kalsel tahun 2023 jenis Pupuk Urea sebanyak 58.600,47 ton dan untuk NPK sebanyak 52.744,20 ton. Total itu sama dengan ketersediaan pada tahun 2022.
Kemudian Alokasi Stok Pupuk E Urea Tahun 2023 yaitu :
– Kabupaten Balangan sebanyak 2.849,76 ton
– Kabupaten Banjar 5.428,37 ton
– Kabupaten Barito Kuala (Batola) 14.867,33 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 4.500 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 8.123,63 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 300 ton
– Kabupaten Kotabaru 3.156,23 ton
– Kabupaten Tabalong 2.702,77 ton
– Kabupaten Tanah Laut (Tala) 6.854,04 ton
– Kabupaten Tapin 7.262,17 ton
– Kota Banjarbaru 91,87 ton
Dan, Alokasi Stok Pupuk NPK Tahun 2023 yaitu :
– Kabupaten Balangan 1.845,48 ton
– Kabupaten Banjar 2.791 ton
– Kabupaten Barito Kuala (Batola) 8.903,11 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 2.250 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 7.899,12 ton
– Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 160 ton
– Kabupaten Kotabaru 4.072,08 ton
– Kabupaten Tabalong 2.295,54 ton
– Kabupaten Tanah Laut (Tala) 11.613,53 ton
– Kabupaten Tapin 4.972,47 ton
– Kota Banjarbaru 398,55 ton
– Kota Banjarmasin 60 ton
Sedangkan untuk stok Pupuk Bersubsidi pada Januari 2023 terdapat 7.133 ton Pupuk Urea di gudang dan 7.985,85 ton pupuk masih dalam perjalanan sehingga total menjadi 15.118,85 ton.