Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, memperkuat basis ketahanan pangan melalui pengembangan desa di 10 desa hortikultura sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, Suparman, mengatakan awalnya lima desa ditetapkan sebagai desa pengembangan hortikultura, kemudian tahun ini ditambah lima desa. “Pengembangan desa hortikultura sudah dilakukan sejak tahun 2022 di lima desa dan tahun ini akan ditambah lima desa untuk program yang sama,” kata Suparman di Tabalong, Rabu.
Lima desa yang akan dikembangkan menjadi desa hortikultura pada tahun 2023 adalah Desa Seradang, Desa Bongkang, Desa Nawin, Desa Hayub dan Desa Wirang. Sedangkan lima desa sebelumnya yaitu Desa Lok Batu, Desa Kapanai I, Desa Kapanai II, Desa Kembang Kuning dan Desa Catur Karya telah mendapatkan bantuan bibit, pupuk dan alat pertanian terkait program desa hortikultura.
Suparman berharap penambahan lokasi desa hortikultura ini dapat meningkatkan produksi komoditas tanaman hortikultura karena permintaan di Tabalong dan luar daerah semakin tinggi. “Saat ini produksi karet sedang menurun, sehingga perlu dikembangkan komoditas lain seperti sayuran dan buah-buahan untuk meningkatkan pendapatan petani,” kata Suparman.
Selain itu, Kabupaten Tabalong perlu mempersiapkan diri agar dapat menjadi penghasil pangan dalam menghadapi tingginya kebutuhan pangan di wilayah IKN Provinsi Kalimantan Timur. Padahal, Desa Seradang, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong telah ditetapkan sebagai kawasan industri nasional, sehingga perlu didukung ketersediaan pangan.
Kepala Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura DKP2TPH Tabalong Kurdiansyah menambahkan, pemerintah daerah akan memberikan bibit cabai, terong dan ketimun, pupuk serta menyediakan pembudidaya dan traktor tangan untuk pengembangan desa hortikultura. “Saat ini kami telah menerima proposal dari Desa Nawin dan Desa Bongkang untuk menerima bantuan ini,” jelas Kurdinsyah.
Kepala desa masing-masing, I Nawiyanto, mendukung program hortikultura desa dengan menyiapkan lahan desa sekitar satu hektar. “Dana desa sekitar Rp 70 juta akan kami alokasikan untuk mendukung pengembangan tanaman hortikultura di desa masing-masing,” kata Nawiyanto.