BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Estimasi kuota calon jemaah haji (CJH) Banyuwangi tahun ini mencapai 994 orang. Jumlah tersebut terdiri atas tiga kelompok, yakni sesuai nomor urut porsi, prioritas lansia, dan jemaah yang lunas tunda.
Yang menggembirakan, sampai sekarang belum ada calon jemaah haji asal Banyuwangi yang mengundurkan diri pasca keluarnya keputusan penyesuaian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Jika memang ada CJH yang mengundurkan diri atau tidak melakukan pelunasan, otomatis posisinya akan digantikan oleh jemaah cadangan berdasarkan nomor urut porsi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi Amak Burhanuddin melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Zainal Abidin mengatakan, CHJ yang sudah melakukan pelunasan tahun 2020 dan 2022 merupakan calon jemaah yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena adanya pandemi Covid-19.
Adapun jemaah lunas tunda sebanyak 519 orang. Perinciannya, jemaah lunas tunda tahun 2020 sebanyak 479 orang, dan lunas tunda tahun 2022 sejumlah 40 orang. Ada juga jemaah sesuai nomor urut porsi sebanyak 419 orang dan jemaah sesuai prioritas lansia 56 orang. ”Jumlah estimasi keseluruhan CJH tahun ini sebanyak 994 orang,” ungkap Zainal.
Jumlah tersebut masih sebatas estimasi saja, belum keputusan jumlah kuota resmi. Pasalnya, sampai saat ini belum ada pengumuman terkait kuota CJH Banyuwangi tahun 2023 dari Kanwil Kemenag Jawa Timur. Setelah kuota dan data jemaah diumumkan, baru nanti Kemenag Banyuwangi akan menginformasikan kepada CJH melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di masing-masing kecamatan.
”Termasuk kapan batas waktu pelunasan, kami masih menunggu surat keputusan Menteri Agama sembari melakukan sosialisasi terkait dengan kenaikan BPIH. Kami juga minta calon jemaah mulai melakukan persiapan,” tegas Zainal.
Menurut Zainal, segala persiapan keberangkatan CJH tahun ini juga sudah mulai dilakukan. Salah satunya dengan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai stakeholder seperti dengan Dinas Kesehatan dan kantor Imigrasi Jember di Banyuwangi. ”Kami sudah berkirim surat kepada kantor Imigrasi Jember di Banyuwangi berkaitan dengan persiapan rekam biometrik paspor bagi CJH yang paspornya kedaluwarsa maupun yang belum memiliki paspor,” terangnya. (ddy/aif/c1)
BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Estimasi kuota calon jemaah haji (CJH) Banyuwangi tahun ini mencapai 994 orang. Jumlah tersebut terdiri atas tiga kelompok, yakni sesuai nomor urut porsi, prioritas lansia, dan jemaah yang lunas tunda.
Yang menggembirakan, sampai sekarang belum ada calon jemaah haji asal Banyuwangi yang mengundurkan diri pasca keluarnya keputusan penyesuaian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Jika memang ada CJH yang mengundurkan diri atau tidak melakukan pelunasan, otomatis posisinya akan digantikan oleh jemaah cadangan berdasarkan nomor urut porsi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi Amak Burhanuddin melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Zainal Abidin mengatakan, CHJ yang sudah melakukan pelunasan tahun 2020 dan 2022 merupakan calon jemaah yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena adanya pandemi Covid-19.
Adapun jemaah lunas tunda sebanyak 519 orang. Perinciannya, jemaah lunas tunda tahun 2020 sebanyak 479 orang, dan lunas tunda tahun 2022 sejumlah 40 orang. Ada juga jemaah sesuai nomor urut porsi sebanyak 419 orang dan jemaah sesuai prioritas lansia 56 orang. ”Jumlah estimasi keseluruhan CJH tahun ini sebanyak 994 orang,” ungkap Zainal.
Jumlah tersebut masih sebatas estimasi saja, belum keputusan jumlah kuota resmi. Pasalnya, sampai saat ini belum ada pengumuman terkait kuota CJH Banyuwangi tahun 2023 dari Kanwil Kemenag Jawa Timur. Setelah kuota dan data jemaah diumumkan, baru nanti Kemenag Banyuwangi akan menginformasikan kepada CJH melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di masing-masing kecamatan.
”Termasuk kapan batas waktu pelunasan, kami masih menunggu surat keputusan Menteri Agama sembari melakukan sosialisasi terkait dengan kenaikan BPIH. Kami juga minta calon jemaah mulai melakukan persiapan,” tegas Zainal.
Menurut Zainal, segala persiapan keberangkatan CJH tahun ini juga sudah mulai dilakukan. Salah satunya dengan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai stakeholder seperti dengan Dinas Kesehatan dan kantor Imigrasi Jember di Banyuwangi. ”Kami sudah berkirim surat kepada kantor Imigrasi Jember di Banyuwangi berkaitan dengan persiapan rekam biometrik paspor bagi CJH yang paspornya kedaluwarsa maupun yang belum memiliki paspor,” terangnya. (ddy/aif/c1)