SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Meski sudah dilaporkan oleh ke 13 calon jamaah umroh lantaran tidak kunjung diberangkatkan, pihak Travel Umroh Lovina masih tidak menunjukan itikad baik terhadap para korban.
Padahal pihak Travel Umroh Lovina, Anita, kemarin (2/3/2023) mengaku akan mengajak 13 calon jamaah umrohnya untuk bertemu, agar permasalahan dapat selesai.
“Meski sudah kami laporkan, belum ada itikad baik dari pihak Travel Umroh Lovina terhadap kami,” ujar Habib Alex yang merupakan salah satu korban Travel Umroh Lovina, Jumat (3/3/2023).
Kata dia, jangankan mengajak para calon jamaah bertemu, justru Anita yang merupakan pemilik Travel Umroh Lovina justru keluar dari group whatsaap yang berisi para calon jamaah umroh yang belum berangkat.
“Dia malah keluar dari group, keluar dari group whatsaap pun tanpa pamit atau penjelasan sedikit pun. Dia hanya tiba-tiba keluar begitu saja,” terang dia.
Menurutnya, jangankan untuk mengajak bertemu, justru Anita keluar dari group whatsaap.
“Dia yang mengatakan bahwa akan mengajak kami bertemu, itu hanya cara dia mengelak saja,” ujar dia.
Sebelumnya, Belasan calon jamaah umroh dari travel Lovina Palembang mendatangi Polda Sumsel guna melaporkan pihak travel karena tak kunjung diberangkatkan umroh.
Padahal meraka dijanjikan berangkat oleh pihak travel umroh akan berangkat pada 30 Januari 2023 lalu, namun hingga kini belum kunjung diberangkatkan.
Tak kunjung mendapatkan kejelasan dari pihak agen travel, sebanyak 13 orang melapor ke Polda Sumsel dan telah menjani proses pemeriksaan di Unit IV Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel.
“Awalnya dijanjikan berangkat pada tanggal 30 Januari 2023 dan daftarnya itu bukan Agustus tahun 2022, lalu diundur lagi jadi tanggal 23 Januari 2023 tapi hingga kini belum juga diberangkatkan,” ujar salah satu pelapor Masitoh, Kamis (02/03/2023).
Ia mengungkapkan, ada juga korban lainya bahwa pada awal pendaftaran sudah memberikan panjar sebesar Rp 5 juta dan saat ini sudah dilunaskan yakni sebesar Rp 25 juta.
“Pada tanggal 15 Januari kemarin kami datangi pihak travel dan diberi kain untuk baju sama buku panduan Doa, lalu katanya tanggal 19 dijanjikan akan dikasih koper tapi sampai sekarang tidak juga dikasih,” tambahnya.
Karena belum juga diberangkatkan, mereka mengaku bahwa mengalami kerugian hingga puluhan juta.