BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro kemarin (27/3) merilis 1.484 nama jemaah haji berhak lunas 2023. Namun, dipastikan tidak semua nama jemaah haji tersebut berangkat tahun ini.
Dari nama dirilis terdapat jemaah haji cadangan belum pasti berangkat tahun ini. Akhir Februari lalu, Kantor Kemenag Bojonegoro merilis estimasi jemaah haji berangkat sekitar 1.262 jemaah haji.
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Masyarakat Madani Sholikin Jamik mengatakan, data dirilis yang berhak lunas terdiri dari jemaah masuk dalam kuota pasti berangkat tahun ini dan cadangan. Jemaah haji cadangan bisa berangkat tahun ini ketika terdapat jemaah tidak bisa melakukan pelunasan.
Data yang dirilis termasuk jemaah haji lunas tunda 2020 dan 2022. Mereka masuk data untuk cek pelunasan. ‘’Lunas 2020 tidak perlu menambah pelunasan. Lunas 2022 menambah Rp 9,4 juta dan pelunasan 2023 sebesar Rp 23,5 juta,” jelasnya.
Sekretaris KBIHU Al-Mubarok Laji Achmad Thoha mengatakan, belum tentu jemaah haji berhak lunas, bisa berangkat tahun ini. Ada jemaah haji cadangan tapi berhak lunas 2023. Kepastian jumlah jemaah haji berangkat harus menunggu kuota dari pusat, termasuk jemaah cadangan.
Menurut Laji, jemaah haji namanya masuk daftar berhak lunas yang dirilis Kemenag Bojonegoro harus mempersiapkan pelunasan. Namun, terkait pelaksanaan pelunasan tetap menunggu jadwal. Selain itu masih terdapat berbagai persiapan, mulai paspor, bio visa, tes kesehatan, hingga manasik haji.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Bojonegoro M. Abdullah Hafid mengatakan, setelah nama jemaah haji berhak lunas dirilis, tahap selanjutnya menunggu pengumuman pelunasan. Nanti akan ada surat panggilan untuk pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (bipih). Tentu untuk jemaah haji belum pelunasan. (irv/rij)