Diperbarui: 14 Mei 2023 pukul 13.43
Kompasiana adalah platform blogging. Konten ini adalah tanggung jawab blogger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Sosbud dan ilmu agama. Sumber ilustrasi: PEXELS
Rebana merupakan salah satu jenis alat musik tradisional yang dikatakan sebagai alat musik tradisional karena perkembangannya yang cukup lama. Alat musik rebana ini memiliki banyak jenis variasinya, kebanyakan di sekitar kita bentuk rebananya pipih. Alat musik rebana ini terbuat dari sepotong kulit binatang, yaitu kambing atau sapi, dibentangkan di atas bingkai kayu bulat, kemudian sering ditambahkan logam datar pada bingkai tersebut.
Alat musik rebana ini sudah banyak tersebar dan berkembang terutama di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, alat musik rebana diperkirakan masuk sekitar abad ke-13 Masehi, dibawa dan diperkenalkan oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi. Ia menggunakan alat musik tamboura sebagai alat dakwah dalam menyiarkan Islam di Indonesia.
Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa alat musik tambura juga ada pada zaman Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga menggunakan alat musik tambura sebagai media dakwah selain wayang. Karena pada saat itu masyarakatnya masih dikenal mayoritas pecinta seni, Sunan Kalijaga memanfaatkan hal tersebut dengan memodifikasi alat musik rebana agar sesuai dengan kondisi masyarakat saat itu. Agar dapat diterima oleh masyarakat dan menjadikan rebana sebagai media dakwah di lingkungan masyarakatnya.
Tambura adalah alat musik yang sangat populer saat ini. Dan dari pelosok desa hingga mancanegara, hal ini bisa terjadi karena bentuk kreatifitas masyarakat Indonesia dengan menjadikan alat musik rebana ini sebagai pengiring qasidah, sembahyang, hadra dan lain sebagainya. Dan yang paling dikenal masyarakat khususnya masyarakat muslim adalah rebana sebagai alat musik pengiring sembahyang atau banjar. Sehingga banyak event-event besar seperti festival hadra, gema sholawat dan masih banyak lainnya.
Berdasarkan asal usul dan sejarah rebana di atas, kita melihat bahwa perkembangan alat musik rebana cukup pesat dan sangat populer dari dulu hingga sekarang. Tambura sebagai alat musik tradisional juga dapat dikatakan sebagai salah satu alat musik budaya Indonesia yang dapat mempersatukan berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui observasi yang saya lakukan, dalam acara islami yaitu gema sholawat.
Ternyata mereka memiliki sebuah grup dimana grup ini adalah grup pecinta sholat yang terdiri dari banyak lapisan masyarakat dari berbagai daerah. Kemudian fungsi grup ini adalah saling memberi informasi tentang keberadaan acara sholawat di berbagai daerah. Dan ternyata kelompok pecinta sholawat ini sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
Dimulai dengan alat musik rebana yang kemudian berganti mengiringi lantunan doa. Kemudian lahirlah kelompok pecinta doa. Yang terdiri dari lapisan-lapisan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat muslim yang memiliki berbagai jenis dan adat serta budaya yang berbeda, dapat saling bersatu dan menjalin silaturahmi.