BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Komitmen untuk dapat mempercepat penurunan stunting terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong.
Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai inovasi dan terobosan dilakukan melalui Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) Kabupaten Tabalong.
TPPS ini sesuai dengan Keputusan Bupati Tabalong nomor 188.45/98/2022 yang telah dibentuk dari. tingkat kecamatan, kecamatan dan desa di Kabupaten Tabalong.
Dari beberapa program yang telah dilaksanakan di Tabalong, bapak/ibu asuh anak kerdil (BAAS) telah mengambil langkah baru yang nyata.
Ketua DP3AP2KB Tabalong yang juga Sekretaris TPPS Kabupaten Tabalong, H Rusmadi mengatakan BAAS ini melibatkan berbagai pihak.
“Yang bersedia dikukuhkan sebagai bapak/ibu asuh anak stunting di Kabupaten Tabalong adalah Bupati dan Wakil Bupati Tabalong, Ketua DPRD, forkopimda, seluruh kepala SKPD atau eselon II, camat di Kabupaten Tabalong, kepala desa dan kepala desa di Kabupaten Tabalong, pimpinan perbankan, perhotelan atau perwakilan perusahaan swasta dan instansi vertikal,” ujarnya.
Peresmian BAAS Tabalong dilakukan oleh Deputi Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, Kamis (13/10/2022) di Pendopo Bersinar, Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong.
Dengan apa yang telah dilakukannya, selaku Direktur TPPS Kabupaten Tabalong, Bupati H Anang Syakhfiani optimis angka stunting di Bumi Sarabkawa dapat ditekan lebih cepat.
Saat ini angka stunting di Tabalong masih tercatat lebih dari 8 persen atau sekitar 1.500 orang.
Melalui program BAAS yang melibatkan berbagai pihak hingga ke tingkat desa, angka stunting akan tuntas pada tahun 2023.
Saat peresmian BAAS, Bupati mengatakan telah melibatkan lebih dari 200 orang, mulai dari unsur pemerintah hingga tingkat kepala desa dan juga dunia usaha.
“Target saya 300. Kalau bisa 300 orang, maka angka stunting kita yang masih di atas 8 persen atau 1500 akan selesai dalam 6 bulan ke depan. Stunting ini akan kita nolkan pada tahun 2023,” ujarnya.
Apa yang dibidik bupati juga terkait dengan menunjukkan kesiapan Tabalong menjadi daerah pendukung IKN.
“Ini menjadi kebanggaan kami jika masih terjadi stunting di Kabupaten Tabalong,” ujarnya.