BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Terkendala musim hujan yang membuat rawa-rawa berair, sebagian petani di Daha atau Nagara masih bisa menanam semangka.
Mereka mengatasi masalah ini dengan membangun tanggul dan pada 18 Januari mereka berhasil memanen lahan di Desa Bajayau, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah seorang petani semangka, Yusuf, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (19/2/2023), menjelaskan sistem tanggul berhasil dilakukan sehingga bisa panen.
Baca juga: Pasar Murah Jelang Ramadan 2023 di Taman Siring 0 Km Banjarmasin Menyediakan Nasi dan Ikan
Baca juga: Intip Daftar Harga Lelang Mobil Sitaan Ditjen Pajak, Cocok untuk Budget Pas-pasan
Luas lahan yang ditanami adalah 17 hektar. Ditanam bersama sejumlah petani dari berbagai daerah di Daha yang tergabung dalam Kelompok Tani Makmur Palawija.
“Panen raya dilaksanakan pada 18 Januari dengan mengundang Bupati HSS,” kata Yusuf.
Lahan di desa lain yang sudah ditanami petani semangka yaitu di Desa Samuda Desa Baruh Jaya belum bisa digarap. Sebab hingga saat ini hamparan lahan rawa yang luas itu masih tergenang air.
Baca juga: Sempat Tenggelam Akibat Banjir, Kini Bibit Padi di Batibati Tanahlaut Mulai Berkembang
Baca juga: Sukses Gelar Panen Raya, Petani Padi di Desa Karang Bunga Batola Dibeli Perusahaan Daerah
Baca juga: Desa Sawaja Usulkan 60 Hektare Buat Sawah Baru, Dinas Pertanian Tapin: Kita Perlu Kunjungi Sawah
Biasanya Anda bisa menanam semangka hanya jika tanahnya kering saat musim kemarau.
“Untuk Desa Bajayau sudah panen perdana. Tapi, masih banyak yang belum panen,” imbuhnya.
Mengenai panen yang tidak sinkron, kata Yusuf, hal itu disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Baca juga: Berkunjung ke Penghobi Bonsai di Barabai, Ali Belajar Sabar dan Menikmati Prosesnya
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Banjarbaru 2022 Capai 7,93 Persen, Tertinggi Sepanjang Sejarah Sejak 1999
Tahun 2022, mulailah menanam. Namun, karena musim kemarau singkat, beberapa di antaranya baru ditanam.
Harga semangka saat panen pertama Januari 2023 di tingkat petani cukup tinggi, yakni di kisaran Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kilogram.
“Sekarang musim hujan, harga pasar turun lagi Rp 5.700 menjadi Rp 6.000 per kilogram. Pemasaran dilakukan melalui pengepul, kemudian dibawa ke Banjarmasin, Palangkaraya dan Samarinda Kalimantan Timur,” jelas Yusuf.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)