Wawasan Sektoral
Muhammad AzwarCNBC Indonesia
Riset
Selasa, 14/03/2023 15:05 WIB
- Harga emas Antam naik dan berfluktuasi dalam satu dekade terakhir, terutama karena perang dagang, pandemi Covid-19, dan perang
- Harga emas Antam mencatatkan rekor tertinggi pada 2020 akibat pandemi Covid-19 dan tingginya tensi geopolitik AS-Tiongkok.
- Harga emas Antam kembali mendekati rekor karena kekhawatiran pasar terhadap krisis SVB.
Jakarta, CNBC INDONESIA – Harga emas Antam melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah. Lonjakan harga emas Antam juga kerap berulang dalam sepuluh tahun terakhir akibat berbagai goncangan yang dialami ekonomi global mulai dari perang dagang, kasus pandemi Covid-19 hingga ketegangan geopolitik.
Emas adalah aset safe haven yang diburu saat terjadi guncangan ekonomi atau meningkatnya ketegangan geopolitik. Sebaliknya, emas ditinggalkan investor saat dolar menguat atau terjadi kenaikan suku bunga acuan.
Penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal dan tidak terjangkau bagi investor. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga tidak menarik saat suku bunga tinggi karena menghasilkan obligasi akan naik.
Pergerakan harga emas Antam selama satu dekade terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif.
Sejak 2010 hingga saat ini, harga emas Antam tercatat naik turun signifikan. Satu hal yang pasti harga emas sudah naik jauh dibandingkan saat pertama kali diperdagangkan metalmulia.com.
Berdasarkan data PT Antam Tbk, harga emas Antam pada awal 2010, tepatnya 25 Maret 2010, hanya dibanderol Rp 394 ribu.
Harga ini merupakan rekor terendah metalmulia.com. Harga emas melonjak hampir tiga kali lipat dibanding yang tercatat hari ini, yakni Rp 1.064.000.
Pada tahun 2010, harga emas cenderung melemah akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Investor memilih mata uang tersebut sebagai opsi investasi yang lebih aman daripada yen, terutama setelah Bank of Japan meluncurkan stimulus besar-besaran.
Namun jika dilihat dari grafik pergerakan harga emas, sejak tahun 2011 hingga tahun 2020 harga emas Antam bergerak naik turun dalam kisaran yang relatif stabil.
Selama periode tersebut, produksi logam mulia Antam cenderung meningkat di kisaran Rp. 450 ribu – Rp. 700 ribu sampai awal 2020.
Emas melonjak tajam pada September 2011 dan Desember 2011 dari sekitar Rp 550 ribu pada Agustus menjadi Rp 600 ribu.