Dzikir pada dasarnya melibatkan hati dan lidah, dimana umat Islam membaca dzikir sambil merenungkan maknanya. Para ulama membagi dzikir menjadi tiga kategori yang dijelaskan dalam buku “Jangan takut Menghadapi Kehidupan” oleh Dr Aidh Abdullah Al-Qarny. Berikut adalah tiga kategori dzikir yang penting bagi seorang muslim:
1. Berdzikir dengan hati dan lisan: Ini adalah kategori dzikir yang paling utama. Dalam kategori ini, seseorang membaca tasbih secara lisan sambil hatinya merenungkan makna tasbih tersebut. Contohnya adalah ketika seseorang membacakan istighfar dengan lisan, namun hatinya benar-benar memahami maknanya. Begitu pula ketika seseorang membacakan shalawat kepada Rasulullah ﷺ, makna shalawat tersebut benar-benar dihayati dalam hatinya. Ini adalah tingkatan dzikir yang paling tinggi.
2. Berdzikir dengan hati tanpa berbicara: Kategori kedua adalah ketika seseorang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hatinya tanpa menggerakkan lidahnya. Meskipun tidak mengucapkan dzikir secara lisan, tetapi hati yang khusyuk dan penuh dengan penghayatan merupakan bentuk dzikir yang sangat berarti. Kategori ini memiliki derajat nomor dua.
3. Berdzikir lisan tanpa hati: Meskipun kategori ini memiliki tingkatan yang lebih rendah, namun seseorang yang berdzikir dengan cara ini tetap akan mendapatkan pahala. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang memiliki sanad yang sahih. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Aku selalu bersama hamba-hamba-Ku, Aku selama mereka berdzikir kepada-Ku dan menggerakkan bibirnya”. Hadis tersebut menegaskan bahwa walaupun dzikir dilakukan secara lisan tanpa penghayatan hati yang cukup, tetap akan mendapatkan pahala.
FAQ (Frequently Asked Questions):
1. Apa itu dzikir?
Dzikir adalah mengingat, memuji, atau berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyebut nama-Nya atau memikirkan dan merenungkan makna-makna tertentu.
2. Mengapa dzikir penting bagi seorang muslim?
Dzikir adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan keimanan, dan merenungkan makna-makna keesaan-Nya. Dzikir juga dapat memberikan ketenangan dan ketentraman bagi jiwa.
3. Bagaimana cara melakukan dzikir dengan hati dan lidah?
Untuk melakukan dzikir dengan hati dan lidah, seseorang perlu membaca dzikir secara lisan sambil benar-benar memahami makna dzikir tersebut dalam hati. Ini akan memberikan rasa khusyuk dalam beribadah kepada Allah.
4. Apa yang harus dilakukan jika sulit menghayati dzikir dengan hati?
Jika sulit untuk menghayati dzikir dengan hati, seseorang dapat mengulang dzikir tersebut secara perlahan dan berfokus pada makna-makna dzikir tersebut. Dengan berlatih dan kesabaran, kemampuan untuk menghayati dzikir dengan hati akan meningkat.
5. Apakah dzikir hanya dilakukan dalam bahasa Arab?
Tidak, dzikir dapat dilakukan dalam bahasa apapun. Yang penting adalah pemahaman makna dzikir dan penghayatan hati saat melakukan dzikir tersebut.
Jadi, agar menjadi seorang muslim yang baik, penting untuk melakukan dzikir dengan hati dan lidah, memahami makna dzikir, dan berusaha untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari.