Pariwisata Kalimantan Selatan. Salah satu tradisi unik yang bertahan hingga saat ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan.
Nama tradisi di Kabupaten HST adalah Batumbang Apam.
Nah, dalam waktu dekat akan ada aparat dari Pemerintah Desa Pajukungan, Kecamatan Pandawan.
Jadwal yang ada yakni pada hari ke-4 Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 bertempat di Masjid Al-Munawarrah.
Kepala Desa atau pembakar Pajukungan, Suparyono, mengatakan tradisi Batumbang Apam akan dilakukan secara terbuka dan bisa diikuti warga di luar desa.
“Agar lebih meriah, tradisi Batumbang Apam di Pajukungan dibuka untuk umum, namun dibatasi untuk 50 anak atau peserta saja,” jelasnya.
Pendaftaran gratis atau gratis. Namun peserta diwajibkan membawa kue dan donasi yang nantinya akan digunakan untuk mendukung Apam Batumbang.
“Selain memeriahkan hadrah dan arak-arakan seperti pelaksanaan tahun 2022, agenda ini juga akan disusun dengan habsi dan bazar kuliner jajanan dan jajanan khas Desa Pajukungan,” jelasnya. pembakar Suparyono.
Dikatakannya, pelaksanaan kegiatan warisan budaya takbenda (WBtB) ini akan didukung oleh Pemkab HST melalui Dinas Pendidikan (Disdik).
Hal ini sebagai bentuk pengenalan lingkungan rumah ibadah (masjid) kepada anak-anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Pajukungan untuk melestarikan tradisi di Bumi Murakata.
“Agenda tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah daerah untuk memperkenalkan Warisan Budaya Takbenda dari HST, serta mensosialisasikan nilai-nilai pendidikan di bidang keagamaan,” terangnya.
Ia berharap tradisi Apam Batumbang pada momen Idul Fitri 2023 ini dapat berlangsung dengan lancar dan semarak.
“Mudah-mudahan pelaksanaan tradisi Batumbang Apam ini bisa menjadi momen untuk memperkenalkan kekayaan tradisi asli HST kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Bagi warga yang ingin mendaftarkan anaknya dalam adat Batumbang Apam bisa langsung menghubungi Suparyono as pembakar Pajukungan.