Banjarmasin, KP – Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Banjarmasin, M Helfian Noor mengatakan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banjarmasin cenderung meningkat.
Berdasarkan data resmi, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada 2021 mencapai 91 kasus. Kasus ini mengalami lonjakan yang sangat tinggi pada tahun 2022 sebanyak 156 kasus.
Sedangkan untuk tahun 2023, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada Januari hingga Mei mencapai 33 kasus.
Dengan rincian sebanyak 14 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 19 kasus terhadap anak. Sebagai tren, kami melihat peningkatan jumlah kasus saat dihubungi melalui ponsel.
Kasus terbaru yang kami tangani, DP3A, adalah kasus kekerasan seksual yang dialami saudara kandung oleh ayah kandungnya, kata Helfian Noor.
Helfian Noor mengatakan, tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditemukan merupakan bentuk meningkatnya kesadaran warga untuk melaporkan kasus yang terjadi di sekitar mereka dan korban kekerasan terhadap anak dan perempuan yang berani melaporkan kasus yang menimpa mereka.
Untuk menekan jumlah dan kecenderungan peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengambil langkah preventif.
Salah satunya dengan terus mengaktifkan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak, aktif memantau laporan masyarakat dan tidak hanya memberikan bantuan seperti yang selama ini dilakukan.
Selain itu, ia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan materi tentang perlindungan perempuan dan anak di sekolah.
Tim Satgas dan Tim Ahli dari Dinas P3A akan memasuki sekolah-sekolah, tidak hanya memberikan materi pencegahan dan perlindungan perempuan dan anak, tetapi juga memantau kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam program pembinaan keluarga remaja, ibu muda dan remaja putri mengetahui bentuk-bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mengetahui kemana harus pergi ketika mengalami tindak kekerasan.
“Kami akan terus mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungannya dan para korban bersedia melapor ke gugus tugas atau tim ahli kami,” kata Helfian Noor.